Arseno menatap Yuriza dengan sinis, mendapat tatapan itu tentunya Yuriza bisa merasakannya dengan takut.
'Ini saatnya aku kena. Ah apa lagi ini. Aku sudah sangat lemas karena kecelakaan ini. Kenapa di tambah Kak Arseno yang menatapku seperti itu? Ini jantung tidak bisa berdetak dengan tenang,' batin Yuriza.
"Kakak mempercayakan kamu untuk menjaga Jingga. Tapi, kau malah lengah dan membuatnya luka seperti itu. Untuk beberapa hari ke depan, Kakak tidak mengizinkan kamu pergi dengan Jingga."
Yuriza langsung terdiam mendengar ucapan Arseno. Ya, tidak masuk akan memang. Yuriza jelas tidak bisa mengendalikan kecelakaan yang menimpa Jingga dan Adisty.
'Kak, kau gila yah? Kau pikir aku bisa mengendalikan kecelakaan yang menimpa seseorang. Kau benar-benar tidak waras,' ketus Yuriza di dalam hatinya.
Sementara Arseno masih menunggu jawaban Yuriza. Masih menatap Yuriza dengan sinis.
