Jingga menatap punggung ketiga suster yang mulai beranjak hilang dari penglihatannya. Bersamaan dengan itu, Jingga melihat seorang gadis cantik yang berdiri dengan sempurna, tidak jauh dari ranjang Jingga berada. Ya, wanita itu adalah Yuriza.
Jingga menatap wajah Yuriza, penuh dengan rasa kekhwatiran. Tidak, kondisi Jingga tidak apa-apa. Itu artinya, ada yang salah pada kondisi Adisty. Ya, kondisi Adisty tidak baik-baik saja pastinya. Melihat darah yang mengalir sempurna, sangat sulit menyakini diri jika Adisty tidak apa-apa.
"Yuriza. Ayo sini, kamu kenapa diam disana? Aku ingin berbicara denganmu." Jingga langsung memanggil Yuriza, tanpa menggerakkan tubuhnya sama sekali.
Sementara Yuriza terdiam disaat mendapat panggilan dari Jingga. Terasa enggan menghampiri Jingga. Yuriza seolah tau, pertanyaan apa yang akan di lontarkan oleh Jingga untuk pertama kalinya.