Jingga dan Adisty berjalan beriringan, berbincang sambil tertawa sesekali. Mereka berdua keluar dari restoran sementara Yuriza tertinggal di belakang sedang memasukkan struk dari restoran tadi.
Baik Jingga dan Adisty, salahnya tidak melihat ke kiri dan ke kanan. Mereka berjalan tanpa beban karena mengira jika tidak akan ada kendaraan yang melewati mereka. Yang ada di pikiran mereka saat ini hanya mengobrol dan menuju ke mobil tanpa melakukan aksi hati-hati. Ya, karena ini hanyalah jalanan parkir bukan jalanan umum yang bisa di lewati orang banyak.
Jingga dan Adisty masih berjalan bersama, namun seketika Adisty melihat ada sebuah motor yang melaju deras ke arah Jingga dan dirinya.
"Jingga awas," teriak Adisty.
Menatap sebuah motor yang seolah tidak ada tanda-tanda ingin berhenti disaat motor tersebut benar-benar tepat dihadapan Jingga.
Bruk!
