Tidak ada yang bisa dilakukan jika orang tua sudah berindak. Seolah menunggu hari itu tiba, seolah amarah akan dilimpahkan kepada Ayden.
Ayden berjalan ke balkon kamar Yuriza. Menatap ke arah pantai yang sebenarnya sangat menyejukkan namun entah kenapa suasana hatinya kini seolah mendung tidak bergairah.
Bukan hanya Ayden, tapi Yuriza pun merasakan hal yang sama. Bagaimana jika Ayden benar-benar di tutup segala fasilitas yang dirinya punya saat ini? Saat itu juga, Yuriza akan bersedih karena tidak tega melihat Ayden seperti itu.
"Yuriza, kau harus bertanggungjawab atas semuanya!"
Yuriza membulatkan matanya mendengar ucapan Ayden seolah memintanya untuk ikut andil dalam kesengsaraan hidupnya.
"Kak, bagaimana bisa? Aku tidak punya kuasa apapun. Kakak salah orang jika meminta aku untuk menangani semuanya."
"Lalu, dengan siapa saya meminta bantuan? Dengan Sekretaris Niko yang juga ikut andil? Saya rasa buang-buang waktu jika memang benar seperti itu."