"Tapi, kau juga puas kan?"
Memang untuk pertama kalinya bagi Jingga dan juga Arseno. Namun, Arseno sudah terlihat sangat ahli. Ya, mungkin karena dirinya sudah belajar dengan giat seharian demi malam sempurna.
Wajah Jingga yang awalnya biasa saja, langsung memerah karena ulah Arseno yang menggodanya. Padahal, Arseno adalah suaminya, tapi Jingga masih berasa malu dengannya.
'Siapa yang tidak puas jika permainan kamu sedahsyat itu, Mas. Aku memang kesakitan, tapi kamu juga membuatku enak,' batin Jingga.
"Jingga, apa kau puas? Aku sangat berharap kau sangat puas dengan permainanku ini," tanya Arseno lagi.
'Jangan ditanya Mas, sudah pasti sangat puas. Kau seperti orang yang sangat ahli,' batin Jingga.
"Tentu saja, sayang. Siapa yang tidak puas dengan sentuhan dan permainan kamu ini. Aku sungguh tidak bisa menahannya dengan baik. Magkanya, aku mengeluarkan suara aneh."
Wajah Jingga kini masih dalam kemerahan, membuat Arseno yang menatapnya menjadi sangat gemas.