Yuriza menghela nafasnya dengan perlahan. Saling adu mulut dengan Sekretaris Niko benar-benar tidak akan ada habisnya. Ya, yang ada hanyalah lelah karena tidak akan menang. Melelalahkan? Iya, hanya itu yang di dapatkan oleh Yuriza jika meneruskan perdebatan ini.
Berhentilah, Yuriza mulai menutup mulutnya rapat-rapat seolah tidak ingin lagi adu mulut dengan Sekretaris Niko.
"Sudahlah, saya sudah capek dan segera ingin pergi ke kamar. Sepertinya memang ini yang ada inginkan, membuat saya dalam kondisi yang serba salah. Satu hal yang saya pinta kepada anda, jika Kak Ayden marah kepada saya, anda hanya berjanji akan melindungi saya!"
"Mari Nona Yuriza dan Nona Adisty, kita langsung pergi ke kamar."
Sekretaris Niko mempersilahkan Yuriza dan juga Adisty untuk menuju ke arah kamarnya tanpa memperdulikan ucapan Yuriza sama sekali.
Lagi-lagi, Yuriza menghela nafasnya dengan perlahan seolah tidak bisa mengatakan apapun lagi karena melihat ulah Sekretaris Niko.