Kedua perempuan yang ada di hadapan Ayden kini tengah menatapnya dengan tatapan sinis, seolah mempertanyakan hal yang tengah Ayden lakukan.
Ya, memang salah. Ayden seolah lupa dirinya ini adalah CEO di salah satu perusahaan yang cukup terkenal dan mampu berdampingan dengan perusahaan Arseno.
Namun, tatapan Ayden tertuju kepada Adisty yang sedang menatapnya juga. Ya, Ayden merasakan jika tatapan itu adalah tatapan tidak suka. Bagaimanapun Ayden pernah mendekati Adisty, belum juga terlalu jauh hubungan mereka, dan sekarang Adisty sudah melihat kelakuan Ayden.
'Sial, dia juga pasti mendengar ucapan Yuriza. Kalau dia sudah tau aku seperti ini, maka bisa di pastikan dia akan menutup hatinya untukku,' batin Ayden.
"Hei, Kak Ayden, aku tidak meminta Kakak untuk menatap Kak Adisty!" teriak Yuriza yang sangat kencang.
"Eh iya."
"Jadi apa yang Kakak lakukan disini? Berduaan? Apa Kakak tidak memikirkan kemungkinan terburuk?"