Hal terindah bagi Arseno adalah saat membuka matanya, melihat bidadari yang selama ini sangat dirindukan olehnya. Ya, terasa berlebihan, namun Arseno sangat bahagia melihat wajah Jingga lagi dengan sangat dekat seperti ini.
'Aku kira, aku tidak bisa melihat wajahmu lagi, Jingga. Aku sudah takut kehilangan kamu. Sungguh aku tidak bisa hidup tanpamu. Secinta itu aku kepadamu,' batin Arseno.
"Kenapa tidak bilang jika kau sakit, Tuan?" tanya Jingga langsung.
Jingga masih menyentuh wajah Arseno, membuat Arseno bahagia tak terhingga. Pertanyaan Jingga sama sekali tidak di gubris oleh Arseno. Dirinya masih nikmat merasakan sentuhan yang diciptkan oleh Jingga.
Namun, sepertinya Jingga menyadari sesuatu dan langsung menarik tangannya dari wajah Arseno. Sayangnya, Jingga kalah cepat. Tangan Arseno kini menggengam tangan Jingga.
"Jangan pergi lagi!" ucap Arseno.
'Hah? Apa maksudnya? Jangan pergi lagi? Memangnya kau mau kemana?' batin Jingga.
"Tuan."