Masih dengan tatapan tajam yang Arseno ciptakan, seolah memberikan kesan ganas kepada Rafael yang terdiam membisu. Arseno menyadari jika lelaki dihadapannya ini tengah berdalih untuk menjauhi masalahnya, namun Arseno tidak akan diam. Melihat wajah ketakutan milik Rafael menambah kepercayaan Arseno jika orang yang dihadapannya yang telah menghilangkan kesucian Selva.
"Saya beri waktu kamu lima menit untuk mengakui kesalahanmu. Kamu jelas tau, apa yang akan terjadi jika kamu masih menutupi kesalahan yang telah kamu lakukan itu."
Rafael kemudian terdiam kembali. Ancaman Arseno benar-benar tidak membuat dirinya berkutik. Ya, siapapun yang berhadapan dengan Arseno akan mendadak penakut, sekalipun preman pasar.
"Tuan," ucap Rafael.
"Ya, katakanlah."
"Maafkan saya."
'Dia meminta maaf? Jadi benar dia pelakunya?' batin Rafael.
"Maaf?"
"Ya, saya meminta maaf karena saya melakukan hal itu."
Deg!
Jantung Arseno terasa sesak mendengarnya.
"Apa Selva sadar?"