Pakaian demi pakaian yang menumpuk di luar butik kini sudah masuk ke dalam butik. Adisty mencoba menyusun rapi agar semua pakaian bisa masuk dan tidak membuat butik menjadi sempit.
Beberapa karyawan melayani pembeli yang sudah mulai banyak berdatangan. Adisty sedikit kewalahan. Sementara Jingga hanya bisa melihat pakaian demi pakaian yang masuk ke dalam dari lantai dua.
Bukan tidak ingin menolong namun hati Jingga terasa berat untuk melihat barang-barang pembelian Tuan Arseno. Untungnya Adisty mengerti dengan Jingga dan membuat Adisty sama sekali tidak marah saat Jingga tidak membantunya.
"Bu Adisty, ini pakaiannya banyak sekali. Apa tidak apa-apa stok baju segini banyaknya?" tanya Dewi yang menolong Adisty merapikan stok pakaian.
Adisty menghela nafasnya dengan perlahan.