Selayaknya sahabat pada umumnya, Adisty pun hanya ingin menyelamatkan Jingga dari kobaran kesedihan yang seolah sedang berjalan menuju dirinya. Adisty sudah cukup menderita dengan melihat Jingga selalu menangis dan menangis jika teringat dengan pernikahannya yang sangat berantakan.
Adisty terdiam di balik pintu yang sedang di pukul oleh Arseno. Lontaran kata-kata ancaman yang dikeluarkan Arseno seolah membuat Adisty bergidik ngeri. Namun dirinya hanya bisa bertahan di balik pintu.
'Maafkan saya Tuan Arseno. Namun Jingga sudah banyak menderita. Tidak pantas jika harus bersanding dengan anda terus menerus. Saya tidak tau apakah Jingga ada di hatimu atau tidak, yang jelas anda telah tega mengkhianati pernikahan yang selalu Jingga jaga selama ini,' batin Adisty.
"Adisty buka pintunya, saya memang tidak menghamili Selva, kau boleh tanya dengan Dokter Kevan," teriak Arseno.