Chereads / RAHEL : IN MY LIFE / Chapter 3 - SEORANG DIREKTUR

Chapter 3 - SEORANG DIREKTUR

Sudah tiga hari Yuan li terkurung di dalam kamar. kondisi yuan semakin melemah. Hati Yuan tetap angkuh dan memilih untuk bungkam. Melihat keangkuhan hati Yuan. Ayah Yuan li merasa iba. Karena ini adalah kali pertama bagi Yuan membangkang. Maka, ayahanda mengampuni Yuan.

"Kring-Kring" Telpon genggang ayah Yuan berbunyi. Sebuah panggilan masuk dari seorang rekan kerja. Ayah Yuan gembira mendengar ucapan orang dalam telpon itu. Surat pengajuan kerja sama bisnis yang di ajukan ayahnya tempo hari alhasil di Terima oleh perusahaan, Ixoo 'Salah satu perusahaan ternama di Indonesia. "Satu minggu lagi, Bapak di harapkan untuk datang ke Kantor Kami guna bertemu dengan Direktur perusahaan" ucap seseorang dalam telpon itu.

Dengan segala persiapan yang matang. Ayah Yuan membanggakan diri di depan keluarga Lie. Karena hanya orang-orang yang memiliki potensi tinggi yang dilirik oleh Ixoo company. Apalagi setelah satu minggu berlalu. Waktu yang di nanti-nanti telah tiba. Rasa bahagia yang melampaui segalanya bertaburan di dalam hati Ayah Yuan. "Ayah berangkat" Ucap kepala keluarga itu.

Sesampainya di depan Kantor Ixoo Company. Ayah Yuan Li,merasa gugup, karena Kantor Perusahaan itu terlihat sangat besar dan mewah. Bahkan Perusahaan itu memiliki lebih dari Satu Juta Karyawan. "Selamat datang Bapak Lie Quan" Sambut salah seorang staf Ixoo Company. "Mari, saya antar ke ruangan Direktur" Ucap staf itu guna membicarakan kesepakatan bisnis.

Diantar lah ayah Yuan menuju ruang Direktur Ixoo Company di lantai tujuh Menggunakan lift transparan. Dari ketinggian terlihat suasana Kantor yang megah dan mewah. Beberapa meter dari lift itu adalah ruang Direktur. Perasaan Ayah Yuan menjadi semakin gugup dan gemetaran.

Dibukalah pintu ruang Direktur oleh staf. "Silahkan masuk Bapak Lie Quan" Ucap staf sembari menutup pintu. Sontak, Ayah Yuan Li kaget. Di depan matanya telah berdiri seorang pemuda. tidak, lebih tepatnya seorang anak SMA. Benar, dia adalah Rahel. Tetangga sekaligus orang yang di benci oleh Ayah Yuan Li karena dianggap miskin.

"Selamat datang Bapak Lie Quan" Menyabut Ayah Yuan Li. Ayah Yuan Li tertunduk sekaligus tersudut kan. Perasaan seorang ayah itu kemudian menjadi takut dan gentar. "Sepertinya sudah tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi ya, Pak" Ujar Rahel menegaskan. Rahel mempersilahkan Ayah Yuan Li untuk keluar. Tapi Ayah Yuan Li menolak hatinya untuk keluar. Bagaimana bisa peristiwa seperti ini menjadi kebetulan 'fikir Ayah Yuan Li dalam hatinya'.

"Maafkan tindakan saya, Tuan Rahel" Ucap Ayah Yuan.

"Tolong! berikan saya kesempatan" pinta Ayah Yuan kepada Direktur Rahel.

Melihat sikap Ayah Yuan Li memohon dengan tulus. Direktur Rahel memberikan Kesempatan untuk menjalin kesepakatan. Tetapi kesepakatan itu tidak di berikan secara cuma-cuma oleh Direktur Rahel. Direktur Rahel berbisik "Jangan pernah lagi, mengganggu hubunganku dengan Putrimu, jangan pernah mengungkap identitas ku, paham". Ayah Yuan Li tidak sanggup berkata lagi.

Semenjak kejadian itu. Ayah Yuan Li mengubah pandangan buruknya terhadap Rahel. Yuan Li justru di wajibkan mendekati Rahel. Seluruh keluarga Lie harus berbuat baik dan saling membantu keluarga Rahel. Alih-Alih berdalih sebagai tetangga. Ayah Yuan Li melarang keras anak perempuannya itu menentang Rahel. "Kamu harus menuruti ucapan Rahel" Tegas ayah kepada Yuan Li.

Dengan di berlakukan nya aturan baru dalam keluarga Lie. Maka terciptalah sebuah hukuman bagi Anggota Keluarga yang menentang. Keluarga Li yang dikenal sebagai keluarga ambisius itu kini di kenal sebagai keluarga pecinta Rahel.

Walaupun terjadi perubahan yang besar terhadap keluarga Lie. Rahel tetap menyembunyikan statusnya sebagai seorang direktur. Rahel memilih untuk hidup sederhana.menjadi murid SMA dan ketua geng di dalam lingkungan tempat tinggalnya. Akibat perubahan yang terjadi, Orang-orang menganggap keluarga Lie sudah tidak waras. Begitu juga dengan Rahel, orang-orang tetap mengenalnya sebagai berandalan.

Di sekolah...

"Seluruh Murid gempar".

Rahel dengan pede berangkat bersama pacarnya. Di tambah lagi mereka berdua terlihat begitu mesra. Tangan Rahel yang selalu menempel di pundak Yuan Li seakan-akan memperlihatkan bahwa Yuan Li adalah sesuatu yang berharga.

Setelah beberapa pekan menjadi pacar ketua geng itu. Yuan Li mendapatkan perubahan besar dalam hidupnya. Hari Yuan menjadi semakin berwarna, Selalu di temani oleh Rahel dan gengnya dan yang paling mencolok adalah uang Rahel sangat banyak.

Setiap kali Yuan Li bertanya tentang uang. Rahel selalu mengalihkan perhatian dan enggan untuk menjawabnya.Yuan Li mencoba untuk tidak membuat masalah. yang bisa di lakukan Yuan sekarang hanyalah menurut kepada Rahel.

Rahel dan gengnya memiliki markas. Tak jauh dari sekolah banyak orang menghuni markas itu. Bukan hanya anak SMA. Tetapi orang-orang dari perusahaan Ixoo company. Yuan Li yang tidak tau menau akan hal itu awalnya merasa takut.

"Tenang saja Li" Ucap Rahel pada Yuan Li setiap memasuki markas. Yuan Li hanya menurut. Lambat laun sudah terbiasa dengan suasana di markas. Namun Perasaan Yuan Li selalu cemas ketika Rahel merencanakan perkelahian dengan pihak lain. Hati Yuan seolah ingin menghela, tetapi takut melanggar aturan keluarga Lie.

Benar saja Rahel selalu berkelahi dan membuat perkelahian. Yuan Li yang selalu menemaninya menjadi semakin cemas dan takut. Rahel yang menyadari perasaan Yuan Li memeluk tubuh wanita itu. Terkadang menciumnya, 'Membuat wanita itu tenang dengan cara lelaki'.

"Rahel, kapan kamu berhenti berkelahi? " tanya pacar Rahel.

"Aku punya alasan untuk bertarung" mengelus kepala Yuan sembari tersenyum.

Suatu malam. Hujan deras mengguyur Kota. Yuan Li sedang menemani Rahel, tak bisa pulang. mereka terjebak arus hujan. Rahel melihat Yuan Li kedinginan. Lalu menyerahkan jaket yang di pakai Rahel. Hujan itu semakin lama semakin menjadi-jadi. Rahel semakin khawatir dengan pacar kesayangannya yang kedinginan. Kemudian Rahel memesan satu kamar hotel terdekat. Rahel membawa Yuan Li masuk ke dalam kamar hotel itu. hotel itu memiliki dua tempat tidur. Membuat Yuan Li terus berfikiran positif.

Yuan Li kemudian bertanya" Rahel, kamu punya banyak uang, kamu kerja? " Yuan Li bertanya soal uang untuk yang kesekian kalinya. Kali ini Rahel menggubris perkataan Yuan Li.

"Aku kerja Li" Ucap Rahel.

"Kamu kerja di mana hel" sambung Yuan li bertanya.

"Ada deh, Rahasia" ucap Rahel menjawab.

"Aku kan pacar kamu, kok kamu masih nyembunyiin sesuatu dari aku" Yuan Li sedikit kecewa.

"Kalo aku kasih tau, kamu mau tidur bareng? " jawab Rahel berharap.

Yuan Li menganggukan kepalanya seperti anak kucing. Lelaki yang terlalu kaya itu ingin memastikan kesungguhan Yuan Li. Rahel kemudian mengajak Yuan Li duduk di atas tempat tidur. Rahel menatap pacarnya dengan tatapan yang tajam. Kemudian mencium bibir Yuan Li dengan tidak biasa. Rahel memegang kedua tangan Yuan yang mencoba mengelak. Rahel menjadi semakin dekat.

Apa yang terjadi...

Bersambung...