Meskipun mereka memutuskan utuk mengadakan secara sederhana, tapi persiapan tetap dilakuan. Wajah Anita tampak kurang bersemangat. Kalau saja mereka berdua mau mengadakan pesta, pasti ia akan lebih antusias.
"Apa Mom masih keberatan?" tanya Dava yang memperhatikan gerak gerik Anita sedari tadi.
Anita ditolehkan kepalanya pada putra semata wayangnya itu. Ia menggeleng pelan. "Tidak. Mom bukannya tidak setuju. Hanya saja ... mom lebih senang kalau kita mengadakan pesta."
Dava menghela napasnya. Ia tahu bagaimana Anita mencoba untuk mengalah dan menuruti keinginannya dan juga Adel.
"Mom, ini kan bukan pernikahan pertamaku. Aku rasa tidak perlu dibuat besar besaran."
Anita terdiam beberapa saat. Kemudian, wanita tadi menjawab, "Ini bukan pernikahan pertamamu, tapi bagi Adel sebaliknya. Apa wanita itu tak ingin membuat hari bahagianya menjadi istimewa?"
"Adel kan sudah mengatakan alasannya, bagiku itu sudah cukup Mom."