Sejak Adel menceritakan semuanya pada Maya, wanita itu pun tak henti hentinya terkejut. Maya tak sangka bila hidup Adel sudah seperti di film film, dramatis. Maya kira Adel akan ke yang lain, tapi malah nustru sebaliknyanya. Memang tidak ada yang bisa menebak waktu.
Sejak saat itu juga, Maya tak berhenti menanyainya ini dan itu. Kepala Adel menjadi pusing dibuatnya. "Bisa sih lo nggak tanya tanya mulu, May? Pening kepala gue ngasih jawaban ke elo. Mana pertanyaannya banyak dan numpuk lagi. Lama lama ngelag otak gue."
Maya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia tersenyum tanpa dosa. "Maaf ya Del. Habisnya gue nggak nyangka sih lo dan Dava bisa ... gue turut seneng deh. Moga hubungannya langgeng ya."
Adel tak menjawab. Ia hanya tersenyum. Jujur saja, saat ia membicarakan hubungannya dengan Maya, Adel menjadi malu. Entah lah apa yang dirasakan hatinya hingga menjadi malu seperti ini.