Happy reading
*****
Aretha hanya terdiam. Sedangkan Aldrich masih setia menunggu jawaban perempuan di depannya tersebut. "Jawab, Aretha! Kau tahu betul kalau aku tidak suka menunggu."
"Benar atau tidaknya, apa untungnya bagimu? Atau bagiku? Kita berbeda. Jauh berbeda. Karakter apalagi status sosial. Kau sulit untuk dipahami atau digapai. Kadang kau bersikap baik, kadang berkebalikannya. Aku tidak tahu mana yang harus aku percayai dari sifatmu yang berubah ubah itu. Kau juga sangat sulit untuk mengekspresikan perasaanmu. Lalu, untuk apa aku menjawabnya?"
Aldrich terdiam. Sorot abunya terlihat kelam dan dalam. Pria itu mengangguk kecil. "Jadi, kau sungguh-sungguh ... apa sekarang kau menyerah sebelum memulainya? Begitu?"