Happy reading
*****
Aretha perlahan membuka matanya. Cahaya langsung masuk ke mata. Ia mengerjapkan beberapa kali untuk menyesuaikan. "Di mana ini?"
Aretha menoleh ke samping, terdapat Aldrich yang duduk di sana. Aldrich yang melihat gerak-gerak Aretha yang hendak duduk pun, dengan sigap membantu.
Keduanya tak langsung berbicara. Aretha memejamkan mata sembari mengingat apa yang terjadi. Kedua matanya terbuka. Perempuan itu menoleh ke arah Aldrich. "Al, bagaimana keadaan mereka. Aku harus menemui Bibi Denaya."
Aldrich mencegah perempuan itu untuk turun. "Kau tidak boleh ke mana-mana! Mereka sudah ditangai. Jangan berlebihan seperti itu." Kini nada suaranya tampak ketus.
"Aku harus menemui mereka. Mereka semua keluargaku. Kau mungkin tak menganggap mereka berarti bagimu, tapi tidak bagiku."
"Jangan membantah ucapanku Aretha! Kalau aku menyuruhmu untuk tetap di sini, maka tetaplah di sini! Paham?"