Happy reading
*****
Jennifer masuk ke dalam mobil. Ia mengambil cermin kecil yang ada di tasnya. Memperbaiki riasannya yang---menurut perempuan itu---berantakan.
"Sempurna." Ia memasukkan kembali benda tersebut. Netranya menoleh ke arah mansionnya tadi.
Tak dapat dipungkiri kalau dirinya negitu senanng atas apa yang diperbuatnya. Membuat orang lain takut dan tunduk kepadanya merupakan kesenangan sendiri bagi Jennifer. Namun, kecuali Aldrich.
Jelas, pria tersebut sangat sulit untuk ditaklukkan. Didikan serta ego Aldrich lah yang membuatnya seperti itu.
"Tidak apa-apa. Aku harus sedikit bersabar. Aldrich pasti akan bertekuk lutut di bawah kendaliku. Aku adalah Jennifer. Semua keinginanku akan terpenuhi," ujarnya pada diri sendiri.
Perlu diketahui, Jennifer merupakan anak tunggal. Perempuan itu dari keluarga berada dan sangat terpandang. Ayahnya memiliki bisnis dan properti di mana-mana.
