Happy reading
*****
Jennifer melihat pantulan dirinya pada cermin rias. Ia menyisir rambut panjangnya. Namun, pikirannya berkelana saat ia dan Albert bericara kala itu. Jennifer melirik Aldrich yang duduk di sofa. Netra abu pria tersebut fokus pada laptop di depannya.
"Aku sangat ingin mengetahui apakah ucapan Albert benar atau tidak. Aku tidak sabar menunggu orang suruhanku melapor. Teralu lama," batin Jennifer.
Aldrich mengalihkan pandangannya pada Jennifer. "Apa?" tanyanya datar.
"Apa? Aku hanya memandangi wajah suamiku. Tidak ada hukum yang melanggar hal itu, bukan?" Jennifer berbalik dan mulai menuntaskan sisirannya tadi.
Aldrich bangkit dari duduknya. Pria itu meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku karena duduk lama di sofa. Kakinya melangkah ke arah kamar mandi. Ia akan menyegarkan dirinya.