Typo bertebaran!
Happy reading
*****
Sejak kejadian di sekolah tadi Adeeva tak bisa berhenti memikirkannya. Ia masih tak percaya pria dingin nan ketus tersebut satu sekolah dan lebih parahnya lagi satu bangku dengan dirinya.
Ia memang sempat berharap bertemu kembali dengan pria di supermarket tetapi tak menyangka keinginannya terkabul dan melebihi ekspetasinya.
Adeeva mengetuk-ngetukkan jari pada meja belajarnya. Ia bertopang dagu, pikirannya menerawang jauh ke belakang. Adeeva tak tahu harus bersikap bagaimana setelah pertemuan mereka yang dirasa tak baik sama sekali. Melihat dari tatapan dan gestur tubuh pria tersebut, Adeeva yakin dia tak menyukai keberadaannya sama sekali.
Berhentilah memikirkannya Adeeva! Kau duduk di sini bukun untuk memikirkannya tetapi untuk belajar!
Adeeva membuka laptop, jarinya mulai mengetik membentuk rangkaian kata yang membentuk paragraf-paragraf panjang. Menuangkan seluruh pengetahuan yang dimiliki.