Jawaban Kenzo membuat Jonathan bungkam, ia tak tahu harus merespons bagaimana. Ia menjadi penasaran dari mana orang asing ini bisa mengetahuinya. "Sebenarnya siapa kau?"
"Siapa aku itu tak penting. Yang perlu kau ketahui ... sebentar lagi nyawa dan ragamu akan terpisah. Kau mengerti bukan maksudku Pak Tua?"
Jonathan tertawa kecil. "kau pikir aku takut dengan ancaman murahanmu itu?"
"Aku tak bermaksud mengancammu. Tapi baiklah jika kau berpikir demikian. Ancaman murahanku ini akan membuatmu merasa di neraka." ucap Kenzo santai. "Sudah cukup bicaranya. Mari kita mulai permainan menyenangkan ini," sambungnya sambil tersenyum menyeringai.
Jonathan mulai takut dan cemas mendengar perkataan Kenzo. Jonathan tahu bila Kenzo tadi tak main-main dengan ucapannya. Meski begitu ia harus terus bersikap seolah-oalah tak terpengaruh, ia sangat menjunjung tinggi harga dirinya . Dengan sekuat tenaga Jonathan mencoba melepas ikatannya, namun hasilnya tetap sama.