Mereka berdua memulai lari pagi di sekitar kompleks perumahan. Awalnya, suasana hening. Hanya terdengar langkah kaki mereka yang berirama di atas jalan setapak.
Theo berusaha mencari topik pembicaraan, tapi setiap kali dia mengajak bicara, David hanya menjawab singkat, atau bahkan tidak menjawab sama sekali. Theo bisa melihat betapa adiknya masih terpukul, dan dia tidak tahu lagi cara apa yang bisa membantu David.
Di tengah lari pagi itu, mereka berhenti sejenak di dekat toko kecil untuk membeli air minum. Saat itulah, Wulan, yang juga tinggal di kompleks yang sama, melintas di depan mereka. Wulan sedang dalam perjalanan menuju tempat kerjanya, mengenakan pakaian formal yang rapi.
"Pagi, Theo," sapa Wulan dengan senyum ramah. Tatapannya kemudian beralih ke David yang berdiri di samping Theo. "Ini adikmu Theo?"
Theo mengangguk. "Iya, ini adikku, David."