Beberapa hari setelahnya, Dava semakin sibuk dan sering pulang terlambat. Bukan hanya terlambat, pria tersebut juga pernah menginap di perusahaan.
Adel sebagai istri tentu cemas dengan kesehatan Dava. Mungkin lembur satu atau dua hari bukan masalah, tapi hingga berhari hari bahkan hampir dua minggu ini.
Cepat atau lambat pasti daya tahan tubuh Dava akan menurun dan kemudian jatuh sakit.
Adel melihat David yang sedang terlelap degan damai. Ia baru selesai menyusui dan menidurkan anak bayi tersebut.
Untunglah kali ini David tidak begitu rewel dan susah seperti biasanya. Tangannya menepuk nepuk pantat David saat bayi itu bergerak gelisah dan mulai merengek kecil. Tepukan demi tepukan membuatnya kembali tertidur dengan lelap.
"Tidur yang nyenyak ya jagoan kecil mommy," ujar Adel dengan sangat pelan, tak ingin menggagguu ketenangan putra kecilnya.
Pintu kamar terbuka. Netra miliknya pun refleks melihat ke sumber suara pintu. Ia kira Dava yang membukanya, tapi malah Theo.
