"Apa kau marah padaku?" Tanya Adel pada Dava yang sedang berada di dapur. Pria itu sedang membuat kopi.
"Tidak," jawab pria tersebut acuh tak acuh.
Setelah kejadian tadi, Dava menjadi lebih pendiam. Ia tak mengajak Adel untuk berbicara, baik di dalam perjalanan atau pun di rumah.
Dava juga tak berbicara sepanjang perjalanan. Perjalanan mereka hanya diisi oleh suara Theo yang kerap kali berceloteh pada mereka bertiga (Adel, Dava, Anita).
Meski mulut berkata 'tidak', tapi insting Adel mengatakan sebaliknya. Meskipun bukan marah yang meledak ledak, tetap saja membuat Adel tak nyaman.
Siapa memangnya yang akan tahan bila didiamkan oleh orang tersayang? Apalagi suami sendiri.
Adel mendekat. Dava masih membelakanginya. Tangan wanita tadi dilingkarkan di tubuh Dava. Posisinya Adel sedang memeluk Dava dari belakang.