Beberapa hari pun berlalu. Kondisi kesehatan Anita semakin membaik dan dokter mengatakan kalau wanita tersebut boleh pulang hari ini juga.
Anita, Adel, Dava, dan Theo merasa gembira dengan kabar tersebut. Bahkan Theo sempat melompat kegirangan. Nenek kesayangannya akhirnya bisa pulang.
Adel membereskan barang barang Anita, dibantu dengan Dava. Anita ingin membantu juga, tapi dilarang oleh Adel dan juga Dava. Anita akhirnya menemani Theo bermain dan menanggapi celotehan bocah laki laki itu.
"Del," panggil Dava yang sesekali melihat ke arah Anita dan Theo.
"Hm," sahut Adel. Wanita itu masih fokus membereskan pakaian dan mainan Theo yang anak itu bawa.
Jumlahnya pun lumayan banyak. Mau dilarang, nanti Theo merengek ingin pulang. Sedangkan mereka tak ingin bolak balik dari rumah ke rumah sakit.
"Aku memiliki sebuah ide."
Gerakan tangan Adel terhenti. Ia menatap Dava. "Ide? Ide apa?"