Dea bergerak maju hendak menerjang Franda. Namun, dengan segera Kenzo mencegahnya. Kenzo sangat tahu emosi istrinya itu sedang dalam puncaknya. Dia berusaha mencekal tangan Dea yang tengah memegang sebuah gunting dengan ujung runcing. Dalam hati dia mengumpat, bagaimana ada benda berbahaya saperti itu di kamar ini?
"Dea, ini bahaya. Tolong kamu lepas gunting itu," pinta Kenzo.
Alih-alih menuruti ucapan Kenzo, Dea malah makin berang. Dea benci Kenzo terus melindungi wanita itu. "Kenapa? Kamu nggak mau kehilangan dia kalau aku membunuhnya?!"
"Bukan, begitu, Dea. Aku takut terjadi apa-apa sama kamu."
"Aku memang sudah terjadi apa-apa. Dan, itu gara-gara wanita sialan itu!"
Franda menatap ngeri wanita hamil di depannya itu. Dia melangkah mundur.
Sementara Rea dengan tangan gemetar berusaha menghubungi Satria. Meskipun gagal terus menerus.
Dea terus berusaha lepas dari cekalan Kenzo." Lepasin!"
"Nggak, De. Please jangan membahayakan diri."
