Saat ini Irene baru saja menyelesaikan jadwal pemotretan pertamanya akan tetapi entah kenapa dirinya sudah sangat capek dan Irene meminta Karin untuk bersantai membawa mobilnya menuju lokasi pemotretan berikutnya. Irene pun mendesah lelah, hari ini dirinya sangat tidak bersemangat sekali untuk melakukan pemotretan berikutnya karena Irene akan menjadi model Resort terbaru Kenzie.
"Lo kenapa, Irene?" tanya Karin yang melihat Irene mendesah lelah seperti tidak bersemangat.
"Gapapa, gue hanya malas datang ke lokasi pemotretan berikutnya." jawab Irene dengan jujur.
"Mwo ..." ucap Karin terkejut karena ini seperti bukan Irene yang biasanya.
Karin terdiam karena terkejut dengan ucapan Irene barusan dan pikiran Karin pun melayang pada saat pertemuan kerja sama mereka dengan seseorang yang bernama Kenzie yang membuat Irene meminta kepada nya untuk membatalkan kontrak kerja sama itu.
"Sebenarnya ada masalah apa Irene dengan Kenzie? Sehingga gadis itu sangat tidak ingin bekerja sama dengan nya bahkan membuat Irene seperti ini." pikir Karin dengan rasa penasaran.
"Rin, gue tau apa yang lo pikirin tentang gue saat ini. Tapi gue mohon jangan tanya apapun pada gue karna gue belum siap untuk cerita sama lo," ujar Irene yang seperti menebak apa yang Karin pikirkan.
"Siapa juga yang mau nanya sama lo !! Jadi orang tuh jangan terlalu percaya diri." elak Karin membuat Irene terkekeh.
"Kalau gue gak percaya diri !! Yah ... gue gak bakal jadi model seterkenal gini, Rin." jawab Irene membuat Karin memutar bola mata nya keatas.
Karin pun memilih diam setelah mendengar pengakuan Irene yang sangat percaya diri meski yang diucapkan gadis itu memanglah benar tapi Karin tidak terima karna kemungkinan gadis itu akan besar kepala jika dirinya mengakui itu. Irene tahu sifat Karin itu seperti apa, meski kadang gadis itu suka ketus, bawel pada nya tapi Karin itu sangat peduli pada dirinya bahkan dari hal kecil pun Karin sangat memperhatikan nya. Karin itu sangat setia dalam hal pertemanan. Dulu sewaktu Irene masih pemula didalam dunia permodelan, Irene pernah bertengkar dengan salah satu model yang iri kepada dirinya. Model itu memfitnah Irene dengan sesuatu yang tidak pernah Irene lakukan dan membuat semua orang dalam dunia permodelan menjauhi dirinya tapi cuma satu yang membela dan setia kepada dirinya yaitu hanya Karin. Bahkan Karin selalu membantu Irene dan selalu berada disamping nya hingga sekarang.
Kemudian mereka berdua pun sampai pada lokasi pemotretan kedua yang berada disekitar pesisir pantai. Karena letak Resort Kenzie berada dekat pantai dan itu membuat Resort ini semakin indah dan nyaman untuk para wisatawan atau para pengunjung yang menginap di Resort ini. Letak Resort ini cukup strategis menurut Irene setelah dirinya melihat-lihat setiap detail tempat daerah wisata yang terdekat dengan Resort ini melalui peta yang terdapat pada brosur Resort ini.
Konsep pemotretan Irene kali ini adalah Elegan dan Anggun untuk mengekspresikan kemegahan Resort ini akan fasilitas dan tempat nya serta pemandangan yang tidak kalah bagus nya. Irene pun mengganti baju nya dengan Gaun merah panjang serta mahkota bunga yang berada diatas kepala nya dan itu membuat dirinya semakin sangat cantik bahkan semua staff dan kru terpesona dengan akan kecantikan Irene yang terlihat alami walaupun memakai make-up. Andai saja Kenzie berada disini pasti lelaki itu pun akan semakin terpesona pada Irene. Sayang nya, Kenzie sedang sibuk meeting bersama para klien dan investor yang bekerja sama dengan nya untuk membangun Resort ini. Terlebih lagi sebentar lagi Resort ini akan segera launching dengan sebuah iklan promosi dan majalah yang akan Kenzie keluarkan. Irene disini menjadi model untuk sampul majalah sekaligus model bintang iklan Resort ini.
Pemotretan pun dimulai lalu Irene pun bergaya dan berekspresi sesuai konsep nya. Hingga jam makan siang baru lah selesai dan istirahat sebentar. Setelah istirahat barulah Irene akan mulai untuk syuting iklan nya.
Saat ini Irene sedang duduk bersantai menunggu Karin yang sedang mengambil makanan yang disediakan Resort ini untuk mereka semua. Karin pun datang bersama pegawai Resort ini yang sedang membawa troly makanan mereka yang sudah pasti Karin yang meminta bantuan nya. Karena mana mungkin Karin bisa membawa makanan segitu banyak nya dengan kedua tangan nya. Lalu Karin pun duduk dihadapan Irene dan pegawai itu pun meletakan makanan mereka diatas meja. Setelah itu pegawai itu pun hendak pergi, lalu dihentikan oleh Irene.
"Tunggu, sebentar ..." panggil Irene sambil mengambil sesuatu didalam Tas nya.
Sedangkan Karin dan Pegawai tersebut hanya mengernyit pertanda bingung.
"Ini untukmu," ujar Irene menyerahkan beberapa lembar uang pada Pegawai tersebut.
"Ahhh, tidak usah." jawab Pegawai tersebut menolak uang pemberian Irene.
"Sudah, ambil lah. Jangan menolak jika seseorang memberikan padamu anggap aja ini sebagai uang tips atas jasamu." ucap Irene berdiri dan meletakan uang tersebut pada Pegawai tersebut sambil tersenyum.
"Terima kasih banyak. Anda tidak hanya cantik tapi juga baik hati, Nona. Baiklah, saya permisi dulu karna masih banyak pekerjaan yang harus saya lakukan." kata Pegawai tersebut sambil menunduk hormat pada Irene dan Karin.
Irene dan Karin membalas hormat yang diberikan Pegawai itu dengan senyuman manis. Kemudian mereka berdua pun makan dengan santai sambil menikmati nuansa Resort ini. Karin sedikit bercerita tentang kekasih nya yang tidak memberi nya kabar selama beberapa hari ini kepada Irene.
"Sudah, Rin jangan terlalu dipikirkan mungkin Revan sedang sibuk sama pekerjaan nya." seru Irene menenangkan Karin dan Revan itu adalah nama pacar nya Karin.
"Tapi biasanya Revan tuh walaupun keadaan nya sibuk banget bakal tetap kabarin gue. Kalau begini kan gue nya yang khawatir sama dia," ujar Karin mencurhatkan isi hati nya.
"Udah, lo sabar aja gue yakin Revan baik-baik aja dan bentar lagi juga pasti dia bakal kabarin lo." kata Irene menepuk tangan Karin yang berada diatas meja.
Beberapa menit kemudian mereka pun telah selesai makan dan mereka berdua sibuk dengan ponsel nya masing-masing. Tiba-tiba saja Irene menjadi mengantuk dan ingin tidur tapi dirinya harus menemani Karin takut gadis itu kenapa-napa. Irene pun berusaha untuk melawan rasa kantuk nya dan dia pun sesekali melihat Karin yang tersenyum sendiri. Irene pun bingung dan mengernyit heran.
"Apa Karin sudah mulai gila sampai tersenyum sendiri karena Revan tidak mengabari nya." batin Irene yang merasa keherannan.
Irene pun hanya diam memperhatikan Karin yang seperti itu sampai Karin menyadari nya sendiri.
"Kenapa lo liatin gue kaya gitu?" tanya Karin bingung.
"Lo masih waras kan, rin?" jawab Irene malah bertanya balik.
Sedangkan Karin yang mendengar ucapan Irene barusan pun tertawa keras dan itu membuat Irene merasa feeling nya benar bahwa Karin sudah mulai gila.
"Lo lucu banget sih Irene. Gue masih waras kali, kenapa sih lo nanya gitu?" jawab Karin sambil bertanya dan Irene pun menghela nafas lega karena Karin tidak jadi gila.
"Gapapa, gue pikir lo udah mulai gila senyum-senyum sendiri tadi gara-gara Revan gak ngabarin lo." jawab Irene menjelaskan semua yang dia pikirkan tadi kepada Karin.
"Ya ampun, lo mikir nya terlalu kejauhan Irene !! Mana mungkin gue gila cuma gara-gara Revan gak ngabarin gue kecuali dia ninggalin gue, baru gila gue." seru Karin sambil bercanda pada Irene.
"Yah, kan gue sebagai teman khawatir sama lo. Mana mungkin si Revan berani ninggalin lo, dia kan bucin banget sama lo. Eh, bukan hanya Revan doang sih yang bucin tapi lo juga sama bucin nya." ucap Irene tertawa karena berhasil mengejek Karin diakhir perkataan nya.
"Gapapa, bucin juga asalkan gue sama Revan bahagia." kata Karin sambil tersenyum bahagia.
"Revan udah kabarin lo, Rin?" tanya Irene sambil menebak karena Karin yang tiba-tiba berubah jadi bahagia tidak seperti saat tadi.
"Udah, kok lo tau sih." jawab Karin penasaran kenapa Irene bisa tau.
"Iya dong apa sih yang gak gue tau," ujar Irene tersenyum sombong.
Sedangkan Karin hanya menatap Irene jengah karena ucapan nya barusan. Kemudian Irene pun bangkit dari duduk nya dan berjalan ke kamar khusus dirinya yang disediakan Resort ini untuk dirinya dengan alasan bahwa Irene adalah bintang Resort ini jadi mereka harus memberikan tempat yang terbaik.
"Lo mau kemana?" teriak Karin bertanya yang melihat Irene berjalan meninggalkan nya.
"Ke kamar, gue mau tidur. Kalau udah waktu nya syuting bangunin gue yah." jawab Irene dan terus berjalan meninggalkan Karin.
Setelah beberapa menit Irene berjalan, dia pun sampai pada kamar khusus untuk nya. Irene pun masuk kedalam dan merasa takjub dengan isi kamar nya yang sangat indah dan membuat siapapun yang berada disini akan sangat nyaman. Menurut Irene desain dan interior kamar ini sangat bagus sehingga membuat Irene berdecak kagum seperti ini.
Setelah menyadari bahwa ada yang salah disini Irene pun berdehem dan memasang wajah nya datar. Karena Irene tidak boleh terpesona ataupun kagum kepada sesuatu yang berhubungan dengan Kenzie dan setelah Irene sadari bahwa desain dan interior ini pasti Kenzie yang memilih nya atau membuat nya karna Irene tau bagaimana selera Kenzie.
Kemudian Irene pun langsung merebahkan tubuh nya diatas kasur serta memejamkam matanya dan tidak mau memikirkan apapun yang berhubungan dengan Kenzie. Lalu Irene pun terlelap pada tidur nya tanpa Irene sadari bahwa dirinya nyaman berada disini meski Resort ini milik Kenzie.