Seorang siswa berpenampilan badboy yang cukup terkenal di sekolahnya. Nama siswa itu Genta Lang, rumor yang terdengar ia merupakan penerus perusahaan ternama PAPA RUSA.
Dibalik penampilannya yang seperti badboy ia hanyalah seorang siswa yang ramah dan pecinta kucing. Beberapa hari ini Genta risau akan sesuatu hal, ia juga akhir-akhir ini sering menjauh dari teman-temannya di sekolah. Sahabat dekatnya pun menjadi kesal melihat tingkahnya yang berubah total.
"Kamu kenapa Gen, ada masalah apa? akhir-akhir ini aku melihat mu kaya ada yang berbeda. coba kamu cerita ke aku." Ucap Seno sahabat Genta sejak masih Di taman kanak-kanak.
Genta diam dan melamun ke arah luar jendela yang berada dekat dengannya. "Ah.. Gw mau pindah sekolah Sen, ntah apa yang direncanain orang tua gw". jawab Genta sambil menopang dagunya.
"..." Seno terdiam seketika mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Genta. Beneran lu mau pindah sekolah? sekolah yang mana? gw ikut Gen kalau gitu."
"Yakin lu mau ikut gw pindah sekolah?, kemungkinan gw pindah sekolah karena urusan bisnis, kemungkinan besar kita pindah keluar negeri Sen." Ucap Genta sambil melihat kearah Seno dengan muka yang serius becampur heran.
Ekpresi Seno terlihat berubah saat Genta mengatakan akan pindah sekolah keluar
Negeri.
"Sipp.... pasti ikutlah gw, hehehe tapi Gen biayanya gimana?" seketika raut wajah Seno yangs semula senang menjadi terlihat sedih.
"Haaa... Santai aja lah, asal lu mau ikut pindah, tinggal siapin mental."
"Oke Komandan....."
Jam sekolah pun akhirnya mulai terdengar Genta dan Seno pulang bersama menuju kearah perumahan elit yang tidak jauh dari sekolahan itu. Saat berada di sekolahnya mereka mempunyai julukan yaitu Tiger Man dan Wolf of brain, bahkan teman-teman mereka tidak tau siapa yang memberi julukan itu, namun tiba-tiba beredar rumor julukkan itu.
Genta dan Seno seperti sahabat biasa, namun ketika dilihat lagi, saat mereka merencanakan sesuatu ataupun bertarung ingin bertarung hasilnya pasti sangat epic saat dibayang kan cara bertarung mereka, tapi kenyataannya sangat berbeda bahkan terbalik dari fakta yang ada. .
Sesungguhnya mereka berdua selalu kalah dalam pertarungan, bahkan melawan adik tingkatnya sendiri. Semua orang heran pada mereka berdua, apakah mungkin hanya berpura-pura tidak bisa berkelahi atau beneran tidak bisa.
"Genta.... Kesini sebentar." Panggil sang ayah yang menggunakan jass hitam, dan duduk di sofa besar.
Mendengar suara panggilan ayah, aku pergi menuju keruangannya, saat aku masuk keruangan ayah, ayah sedang duduk sembari menyalakan sebuah cerutu dengan Ekpresi yang datar. "Ada apa yah?" ucapku pada ayah yang tidak biasanya memanggilku ke ruang kerjanya.
"Kamu udah siap pindah sekolah ke luar negeri ?
"Udah siap Yah, tapi aku ada satu permintaan Yah."
"Apa itu? " Jawab Ayah dengan nada yang tegas
"Aku ingin mengajak Seno pindah bersama di sekolah baru. Mungkin Ayah ufah tau Karakter asli dan kemampuan yang dia miliki."
.... "Baiklah kalau begitu, saat pindah nanti usaha kan kamu ganti penampilan mu menjadi culun, disana tugas mu hanya memata-matai tidak lebih. Jika ada sesuatu yang mengganggu tunggu perintah Ayah. "
"Baik Ayah, terimakasih."
"Besok Kepindahan mu dan Seno akan segera diurus, dan lusa harus segara berangkat. Bilang juga pada Seno saat di sekolah baru tidak usah terlalu mencolok.
"Keesokan Paginya"
Genta sedang berjalan menuju ke ruang guru untuk berpamitan bersama Seno. Namun saat ingin masuk keruang guru ia berpapasan oleh Teman semasa kecilnya yaitu
" Genta.... kamu mau ke ruang guru ya?" tanya Olivia."
Eh Oliv, iya hehehe. Kamu mau ke ruang guru juga? oh iya liv sebelumnya aku minta maaf ya, besok aku udah pindah sekolah, jadi kalau aku banyak salah aku minta maaf ya oliv.
Ha..... Kamu yang bener dong Gen, kok kamu pindah padahal kita belum lama satu sekolah lagi, terus kamu udah mau pindah.
Iya aku beneran liv, ini aku sama seno mau pamitan sama kepala sekolah. Mulai besok kami berdua udah pindah, Hehehe maaf ya aku nggak ngasih tau kamu, soalnya ini mendadak banget.
Tega kamu Gen...
Kemudian Olivia pergi pergi menemui guru wali kelasnya, sedangkan Aku dan Seno pergi menemui Kepala Sekolah untuk berpamitan dan menyelesaikan beberapa urusan penting hingga selesai.
Tung... Tung... Tung.. Lonceng pulang Sekolah berbunyi. Genta tampak menunggu seseorang di depan gerbang sekolah.
"Haii Liv.....
"Ada apa Gen?
"Maaf aku enggak bisa ngasih tau kamu aku pindah kemana dan ada urusan apa. Mungkin cuman ini yang bisa aku kasih ke kamu Liv" Genta memberikan nomor ponselnya yang sudah di catatanya di selembar kertas kemudia berlari pergi dari hadapan Olivia.
Bersambung....