"Andrea, don't! Andrea!" Evans berusaha untuk menahan istrinya.
"Kalau kau ingin memiliki suami seperti suamiku. Yang harus kau lakukan adalah ubah kebiasaanmu! Pria sekelas suamiku tak akan pernah menyukai wanita yang bermulut besar sepertimu!" pekik Andrea.
"Andrea, please, please. Don't." Evans berusaha menarik Andrea dan membawanya pergi dari kerumunan orang-orang ini.
"Aku tak suka mereka!" ujar Andrea penuh kemarahan.
"Aku pun tak suka. Sudahlah, jangan berkelahi. Sejak kapan kau jadi seperti ini?"
"Entahlah!" Nada bicara Andrea masih terdengar begitu kesal.
"Don't Angry, please," ujar Evans. "Ayo makan gulali yang kubelikan."
Mereka lantas kembali ke bangku taman tadi. Andrea duduk dengan tatapan wajah yang begitu kesal.
"Andrea .... "
Andrea tak mau menatap Evans. Mungkin ini karena dia sedang hamil sehingga dia lebih sensitif.
Evans menyodorkan gulali itu kepada Andrea. Snag istri masih saja terlihat kesal. Evans pun mencoba merangkulnya.