Evans duduk terdiam di dalam kamar Max. Ia memikirkan pembicaraan yang ia lakukan dengan Kenand di ruangannya tadi.
Ditatapnya ruangan yang pernah ditinggali oleh Max, itu. Seketika ia teringat kepada Lisa yang dinikahkan dengan putra dari Tuan Richard.
****
Mobil Evans berhenti di sebuah rumah mewah di kawasan elit kota Jayakarta.
"Untuk apa kita pergi ke sini, Tuan?" tanya Kenand.
"Kita harus bagaimanapun, Lisa harus tahu kondisi Max yang sebenarnya," ujar Evans.
Ia kemudian membuka pintu mobil dan turun. Seorang pelayan menghampirinya.
"Permisi, Tuan. Boleh saya tahu ada keperluan apa Anda ke mari?" tanya pelayan laki - laki laki itu.
"Aku ingin bertemu dengan Nyonya Anderson," jawab Evans.
"Maaf, boleh saya tahu siapa Anda?" tanya pelayan itu lagi.
Evans sedikit tersinggung atas ucapannya pelayan itu. Bagaimana bisa dia tak tahu siapa Evans.
Kenand langsung mengambil alih dan menunjukkan kartu nama Evans. "Tuan Christoper Jhon Evans, dari Christoper Company."