Andrea berdiri di depan cermin sambil menatap dirinya yang memakai gaun simpel yang begitu cantik.
"Kau cantik sekali, Andrea," puji Silvy.
"Hah, kulitku sudah mulai mengeriput, Silvy," ucap Andrea.
"Tetap saja kau cantik," sahut Silvy.
"Kenapa kau bersedih? Kenand tak punya waktu lagi denganmu?" tanya Andrea.
"Aku hamil, Andrea," ucap Silvy.
"Ouh, selamat, Silvy. Aku bahagia untukmu," Andrea segera memeluk Silvy sahabatnya.
Namun, wajah Silvy terlihat tak bahagia. Ia bahkan terlihat murung.
"Kenapa?" tanya Andrea.
"Kenand tak ingin punya anak."
"Kenapa? Kupikir Kenand bukan Evans yang ... "
"Dia takut akan menjadi seperti ayahnya," ucap Silvy.
"Astag, Silvy. Aku lupa kalau Kenand memiliki masa lalu yang cukup kelam dengan orangtuanya. Lalu apa yang dia mau?"
"Dia memintaku menggugurkan anak ini. Aku tak mau, Andrea,"
"Apa? Kenapa begitu? Dimana Kenand?" Andrea terlihat marah sekali saat mendengar permintaan Kenand.