Rendy menyeret Andrea masuk ke dari kamar dan ia tak mengijinkannya keluar sama sekali.
"Rendy! Rendy! Aku harus bekerja! Kau tak bisa melakukan hal ini padaku! Rendy!"
Rasa cemburu buta Rendy sudah sampai di ubun - ubun. Tentu saja. Siapa yang tak akan marah jika istrinya sering bermain dengan pria lain. Lalu ia juga bertemu kembali dengan mantan kekasihnya yang tak pernah dilupakannya.
***
BRUK!
Rendy melemparkan untuk satu koper ke hadapan Tuan Lee. Hal itu sontak membuat Tuan Lee kesal dan juga bingung.
"Apa – apaan kau!" pekik Tuan Lee.
"Lima puluh milyar. Kuberikan padamu. Andrea mulai hari ini berhenti," ucap Rendy.
"Apa? Apa katamu? Siapa yang mengatakan? Dimana Andrea?"
"Oh, ya. Dan jangan pernah menemui Andrea lagi. Dia bukan artismu lagi," ucap Rendy.
"Apa yang kau lakukan kepada Andrea? Kau memaksanya?" pekik Tuan Lee.
"Bukan urusanmu! Lakukan saja tugasmu dengan baik. Aku pergi!" ucap Rendy.
"Rendy! Rendy! Rendy Wijaya!" pekik Tuan Lee.
***