"Kau kenapa? Biasanya kau Suak dengan wanita yang mudah kau tiduri," sahut Andrea.
"Tidak, kau bukan wanita seperti itu. Aku mencintaimu bukan karena kau mudah untuk ditiduri. Ya, aku salah. Aku salah di masa lalu tapi ... "
CUP!
Sebuah kecupan mendaratkan di pipi Rendy.
"Kalau begitu ini cukup sebagai tanda terimakasih. Dengan begini, kau tak boleh meminta lebih. Mengerti!"
Rendy menolah ke arah Andrea. Ia sangat terkejut karena tiba tiba saja Andrea mengecupnya. Ini seperti mimpi.
"Apakah aku boleh sering bertemu denganmu?"
"Sudah kukatakan, kecupan itu cukup."
"Baiklah, aku akan menunggumu," sahut Rendy.
Hampir setengah jam mereka berjalan dengan mobil, akhirnya mereka sampai di perbatasan kota.
"Kenapa kau tak kembali ke rumah?" tanya Rendy.
"Bukan urusanmu."
Andrea segera keluar dari mobil Rendy dan ia menuju ke mobilnya yang sudah menunggu.
"Thank you atas bantuannya hari ini," ucap Andrea.
"Ya, Andrea. Aku sangat senang," ucap Rendy.