Pementasan teaterpun akhirnya dimulai, aku beserta para teman teman teaterku sudah siap untuk tampil diaula sekolah.
Berpasang pasang puluh mata menyaksikannya..
Salah satu nya ada guntur kekasihku dan andri sahabatnya yang menonton pertunjukan teater ini.
Guntur bersama andri membaur menjadi satu diantara kerumunan orang terlebih bergabung bersama teman teman sekelas andri.
Teman teman sekelas andripun santai santai saja terhadap guntur, namanya juga anak laki laki mereka tidak akan ribet dan masing masing saja. berbeda dengan anak perempuan sudah pasti akan teliti dan ribet jika melihat ada orang asing yang tidak dikenal membaur dalam circle kelasnya.
Pasti akan ada rasa kepo dan bertanya tanya siapa dia? haha.
Syukurlah pikirku, untung saja guntur bergabung dengan teman teman sekelas andri. sehingga tidak ada yang terlalu memperhatikannya.
Selewat tampak seperti biasa saja, guntur membaur bagai murid disekolah ini.
Aku melihatnya dari atas panggung aula, pandangan guntur tak henti hentinya mengarah kepadaku dengan tersenyum.
Senyuman yang aku rasa begitu tulus darinya, senyumannya yang membuat aku merasa lebih semangat karenanya.
Seolah dia berkata "aku bangga padamu" melihat kekasihnya ini ada diatas panggung aula dalam pementasan.
Selesai pementasan teater, seperti biasa euforia penonton begitu antusiasnya.. tepuk tangan yang meriah memecah keheningan aula ini.
Semua mata berdecak kagum melihat pementasan ini.
Aku dan teman teman teaterpun berkumpul terlebih dahulu setelah pementasan ini selesai, sekedar sharing dan brefieng bersama.
Setelah berbenah diri dan selesai dari teater, aku menepati janjiku untuk bertemu dengan guntur.
Ternyata setelah menonton pementasan teater tadi, guntur dan andri menungguku diwarung depan sekolahku bersama beberapa teman sekelas andri yang lain, sekedar nongkrong dan ngobrol ngobrol bersama.
Aku menghampiri guntur disana, guntur yang dengan santainya duduk dibangku kayu panjang sedang asik mengulum sebuah permen lolipop caramel dimulutnya, akupun diberi satu buah permen lolipop caramel itu olehnya dan kami mengobrol bersama.
Sementara andri sedang sibuk berbincang dengan beberapa teman temannya dibangku kayu panjang satunya yang tak jauh dari bangku panjang tempat aku dan guntur duduk.
Guntur bercerita padaku kenapa akhirnya jadi duduk diwarung depan sekolah?
Tadi saat guntur sedang melihat mading dilorong sekolah menunggu andri yang pergi ketoilet, guntur disapa oleh seorang guru laki laki dan dimintai tolong untuk keruang guru memanggil pak budi.
Dengan santainya guntur berkata baik pak, tapi aku bingung ruang gurunya sebelah mana? tak lama andri muncul, aku bercerita pada andri dan alhasil andri yang keruang guru untuk menemui pak budi.
Andi bilang pak budi itu guru otomotif, bisa bahaya kalau guntur yang keruang guru bertemu pak budi.
Nanti pak budi bingung? aku anak otomotif tapi kok pak budi belum pernah melihat guntur, maka jadilah andri bilang cari aman kita nongkrong disini saja depan warung sekolah sambil nungguin kamu selesai brefieng teater nya teh, yang penting aa kan sudah menonton pementasan kamu tadi.. begitulah ucap guntur menceritakannya padaku dengan diiringi tawanya yang renyah.
Akupun tersenyum padanya lalu berkata kamu ya ada ada saja a.
Btw gimana seharian ini jadi murid dadakan disekolahku seru tidak a?
Seru banget teh. tahu gitu dulu aku masuk sekolah kamu saja, mungkin kita lebih cepat bertemunya? iya tidak yang?
Cepat atau lambat kita bertemu itu enggak penting lagi a buat aku, yang paling penting sekarang aku benar benar bersyukur ada kamu dihidupku a. jawab keita pada kekasihnya itu.
Toh sekarang kita sudah dipertemukan oleh takdir, dengan tanpa sengaja dalam cerita yang indah.. bukankah ini suatu kebetulan? karena aku selalu percaya apapun yang terjadi selalu ada alasan didalamnya yang menyertai semua hal ini a.
Guntur tersenyum menatapku, kamu benar teh dan aa sangat sangat bersyukur bertemu denganmu dalam hidup aa.
Aa yang beruntung ada kamu disini, memberi warna indah dan menghapus rasa sedihku.
Terimakasih kekasihku tersayang, ucap guntur pada keita. terdengar lembut namun serius.
Dan kita berduapun saling pandang juga melempar senyum satu sama lain.
•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•
Malam hari dikosan,
Selepas magrib aku, dera, alil dan risye baru pulang kekosan setelah seharian tadi kami sibuk masing masing disekolah dalam acara festival sekolahku.
Guntur tadi mengantarkan aku pulang kekosan dengan menggunakan sepeda motor andri, dan andri menunggu diwarung depan sekolah. kebetulan sepeda motor guntur disimpannya oleh guntur dititip dirumah andri.
Guntur kesekolahku tadi dibonceng oleh andri, setelah guntur mengantarkan aku sampai kosan.
Guntur langsung pamit pulang untuk menjemput andri dan akan langsung pulang kerumahnya begitu ia memberitahuku.
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•
Malam ini malam minggu, aku melirik jam dinding dikamarku ternyata baru pukul setengah delapan malam.
Sore tadi saat guntur mengantarkan aku pulang, dia bilang akan kemari selepas isya. Namun sudah jam segini ia belum juga datang.. mungkin sebentar lagi pikirku, dan benar saja tak lama ponselku berdering..
Nampak panggilan masuk dari guntur kekasihku menelepon lalu berkata bahwa dia sudah ada dibawah depan beranda kosanku.
Akupun segera turun kebawah untuk menemuinya dengan pakaian santaiku alias pakaian casualku sehari hari..
Aku menggunakan kaos polos aka tshirt berwarna merah berbahan katun dan celana jeans hitam panjang tidak lupa rambutku dikuncir ekor kuda seperti biasa.
Dan lagi lagi saat aku menghampiri guntur yang sedang duduk diberanda teras kosanku pada sebuah bangku panjang yang biasa kami tempati, seperti sebuah takdir yang mengikat seolah sudah ada ikatan batin antara kita berdua tanpa janjian, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dari masing masing..
Aku terkaget, sesaat speechless kembali melihat kekasihku ini mengenakan kaos yang berwarna sama persis seperti yang sedang kupakai.
kaos merah berbahan katun pula dan celana jeans hitam panjang.
Gunturpun sama terlihat kaget melihatku dengan memakai kaos yang berwarna sama, lalu iapun tersenyum padaku dan berkata..
Wah lihat nih teh, padahal kita enggak janjian ya tapi bisa samaan gini.. ini sih udah kuat ikatan batinnya sayang.
Aku tersenyum menimpali ucapan kekasih semata wayangku ini,
Btw jadi perginya a? tanyaku membuka suara pada guntur.
Jadi dong teteh sayang, hayu ah kita angkat.. begitu ucap guntur padaku.
Memangnya kita mau kemana sih a? tanyaku kembali pada guntur.
Sudah ikut aa dulu saja, nanti juga kamu tahu teh..
Gunturpun mengajakku pergi dari kosan, kami berdua meninggalkan kosan dengan sepeda motor andalannya seperti biasa.
Diperjalanan tak hentinya ia menggenggam jemariku dalam pelukannya diatas motor.
Sepeda motornya membawaku menyusuri jalanan kota dan terus melaju memecah kerumunan, karena ini malam minggu jalanan kotapun tampak sibuknya dan begitu ramai sekali.
Terkadang aku dan guntur terjebak macet dalam sepeda motornya, dari kaca spionnya dia melirikku kemudian dia tersenyum.
Senyuman dari pantulan spion itu terlihat jelas dan indahnya bagiku.
Tak lama gunturpun membawaku kepusat kota, kesebuah gedung yang ada dikota lalu mengajakku kedalam gedung itu.
Sekilas mirip seperti gedung perkantoran, namun dilantai bawah aka lobbynya adalah tempat makan.
Guntur mengajakku naik kelantai enam menggunakan lift.
Dalam hatiku terus bertanya tanya sebenarnya kita ini mau kemana sih? akhirnya aku membuka suaraku dan berkata aa kita mau ngapain kesini?
Guntur dengan santainya hanya tersenyum lalu berkata nanti juga kamu tahu yang.
Tak lama kemudian kita sampai juga dilantai enam, aku dan guntur juga beberapa orang yang bebarengan kami dilift ternyata ikut turun dilantai enam juga.
Guntur meraih ponsel dalam sakunya dan menelepon seseorang "gua udah dilantai enam nih bro" lu dimana? tanya guntur dalam teleponnya. oh, oke gua belok kanan nih ya.. klik telepon pun berakhir.
Guntur menarik tanganku kearah lorong kanan didalam gedung itu, kemudian dari depan sana seseorang berteriak dan melambaikan tangannya, lalu memanggil nama aku dan guntur.. "Guntur...keita...sini!" ternyata saat aku tengok dia adalah adiban.
Adiban tersenyum kepadaku dan guntur.
Aku dan gunturpun menghampiri adiban, "wihh.. janjian nih baju kalian, couple'lan.. ciye..ciye.. ucap adiban membercandai aku dan guntur"
Lalu guntur dengan santainya menjawab yoi bro.. couple'lan tanpa sengaja, seperti biasa semesta yang turut campur atas ini semua, sahut guntur dengan senyuman sumeringahnya,
Bisa aja lo bro.. timpal adiban, lalu berkata kembali "ayo masuk! gun,ta" ajak adiban padaku juga guntur.
Ternyata setelah aku perhatikan sekeliling, ini adalah studio siaran radio kota, sebut saja saluran frekuensi "kota fm" nama radio nya.
Berbagai pertanyaan kembali muncul dibenakku, namun belum sempat aku bertanya pada guntur.. kekasihku ini memberi tahuku lebih dulu.
Guntur bilang adiban diundang jadi Announcer alias penyiar radio disini sebagai bintang tamu untuk acara radio yang berjudul "nostalgia sma" dan bintang tamunya itu penyiar radio dari sekolah sma aka pelajar putih abu yang jurusan broadcast gitu yang.
Kebetulan announcer radionya bernama kak panji dia alumni sekolah guntur sudah empat tahun yang lalu dan dari jurusan broadcasting juga sama seperti adiban.
Jadilah sudah adiban yang diundang kebetulan mereka saling kenal juga ucap guntur bercerita padaku.
Makanya aa ajak teteh kesini sekalian untuk melihat acara penyiaran radio, soalnya aa teringat saat itukan aa disekolah sama diban ( *dalam cerita surprise guntur tentang radio, dihalaman sebelum sebelumnya untuk keita. "perkataan guntur bab 31 )
Aa pernah bilang sama teteh coba aa bisa ajak teteh keruang siaran anak broadcasting buat liat proses siaran radio disekolah tapikan enggak bisa.
Sekarang akhirnya aa dapat kesempatan buat ajak kamu yang, meski bukan disekolah aa tapi sama sajakan? tempat penyiaran juga. Justru ini ruang siaran radio yang sebenarnya, sudah mengudara dipenjuru kota, begitu ucap kekasihku bercerita padaku.
Seketika aku menjadi speechless kembali dibuatnya karena ulah guntur.
Dalam benakku berkata betapa amat baiknya kekasihku tersayang ini, selalu dan selalu penuh kejutan untukku..
Lagi dan lagi aku terkagum padanya dengan caranya guntur selalu berhasil buatku semakin jatuh cinta padanya.
Panjang lebar guntur bercerita disampingku tentang acara radio ini, tentang diban yang dengan senang hati membantu mewujudkan permintaan guntur agar guntur dan aku bisa ikut menemani diban disini, demi membuat aku sang kekasih hatinya tersenyum karena ulah yang dia buat, hingga akhirnya kini aku bisa berada disebuat stasiun radio mendengarkan dan melihat siaran radio secara langsung dihadapanku ini, dari mulai persiapan dibalik layar sebelum mengudara sampai mulai acara siaran.
Ternyata seru sekali, pengalaman yang mengasikan bagiku dan tak pernah akan aku lupakan dalam hidupku.
Mungkin ini adalah hal biasa bagi sebagian orang, tapi sungguh ini adalah hal luar biasa bagi sebagian orang lainnya.. termasuk hal luar biasa bagiku.
(Author: Aku jadi teringat drakor startup dimasa kini yang pernah aku tonton, terselip kata kata yang menurutku dalam maknanya.
Kira kira begini kalimatnya "Hal biasa bagimu, bisa jadi hal luar biasa bagi orang lain")
🌷🌷🌷