Tirami, seorang swordsman wanita yang bekerja sebagai petualang kini tengah berada di hutan Ratika. Itu adalah hutan yang dipenuhi monster berbahaya dan mematikan.
Tapi, Tirami tidak menuju ke daerah itu. Dia hanya menjalankan misinya yang ada di daerah pinggiran hutan Ratika yang mana monster disana tidaklah terlalu mematikan. Misi yang diambil Tirami adalah tipe investigasi dengan rank B.
Hal itu dikarenakan swordsman cantik ini baru-baru saja naik peringkat dan mencoba melakukan misi. Dia dikenal sebagai solo adventurer karena memiliki hal yang tidak mengenakkan saat bekerja di party dulu.
"Apa benar di daerah ini?"
Begitulah ucap Tirami. Swordsman wanita setinggi 170 cm dengan rambut pirang berkilaunya. Kilauan itu berkat shampoo mahal yang ia beli dengan menghabiskan setengah pendapatan pertahunnya.
"Jika dari laporan, monster itu setinggi tiga meter kurang. Dia diyakini sebagai orc dan dia berkeliaran dua hari yang lalu disekitar sini..."
Tirami membaca informasi yang ada dilaporan misinya. Dia melakukan itu sambil mengecek daerah yang sudah terbasahi oleh air hujan. Bagaimanapun dia berhasil menemukan jejaknya.
"Ini dia! "
Itu adalah jejak kaki yang mirip dengan milik manusia. Hanya saja ukurannya yang bisa dikatakan mencapai dua kali ukuran kaki laki-laki dewasalah yang membuatnya aneh.
"Ini jelas bukan sekedar cerita belaka. Ini benar-benar monster humanoid raksasa yang setidaknya setinggi dua setengah meter!"
Itu adalah jejak kaki orc yang melintas dan tidak sengaja terlihat oleh salah satu warga desa yang sedang mengumpulkan tanaman. Karena itu ada di daerah pinggiran, maka hal seperti ini adalah hal yang berbahaya.
"Tapi apa yang dilakukan monster besar di daerah ini? Kupikir mereka lebih suka berada di dalam hutan bukan?"
Dikarenakan banyaknya petualang pemula yang datang ke daerah pinggiran Ratika, kedatangan orc adalah pertanda bencana. Bagaimanapun butuh setidaknya empat petualang tingkat C untuk mengalahkan satu dari mereka. Itupun kelas yang normal dimana jejaknya tidaklah sebesar yang ditemukan oleh Tirami.
"Hmmm, guild memberiku objektif untuk mencheck jenis monster, ukuran dan tes kekuatan. Yah, kurasa dari jejaknya ini adalah orc dan ukurannya kurang lebih dua setengah meter."
Tebakan Tirami benar. Namun guild tidak akan menerima begitu saja informasi yang hanya berdasarkan satu bukti abu-abu seperti jejak. Jadi Tirami masih butuh penyelidikan lebih lanjut.
"Yah, jejaknya mengarah ke Timur. Kurasa aku hanya perlu adu serangan dengannya sekali saja bukan?"
Begitulah yang dipikirkan oleh Tirami, seorang swordsman cantik dengan tubuh yang terlalu indah untuk kalangan orang biasa dan bangsawan rendah. Itu adalah tubuh idaman para pria walaupun tingginya mungkin melebihi rata-rata tinggi wanita dewasa.
Sedang saat itu pula, dibalik sisi hutan. Di daerah desa orc. Ada orc yang sangat haus akan ilmu pengetahuan walaupun dia sebenarnya sangat kuat diantara generasinya. Orc itu menolak hadiah pewaris kepala desa sebagai balasan atas kemenangannya di pertandingan tiap generasi orc. Dikarenakan hal itu pula, orc ini diperlakukan dengan kurang baik di desanya yang membuatnya betah untuk hidup di luar desa.
"Hmmm, aku ingin makan apa ya?"
Dari bahasa orc, itulah yang dia katakan. Orc bernama Stevan Young ini sering mencari makanannya sendiri. Dan saat ini dia sedang bingung ingin mencari makanan apa.
"Kurasa aku akan kembali ke pohon ajaib itu lagi. Kalau tidak salah kemarin masih ada satu buah yang belum matang. Kuharap itu sudah kuning sekarang."
Yang orc ini bicarakan adalah buah Tapey. Itu adalah buah langka yang tumbuh di pohon apel. Bagaimanapun, tempat pohon itu adalah di pinggiran Ratika atau dekat dengan kota.
Dan itu adalah tempat yang sedang diinvestigasi oleh Tirami.
Kembali ke sisi Tirami, dia sedang kesenangan karena menemukan buah Tapey.
"Siallllll... Sampailah!"
Tirami adalah gadis yang tinggi. Tapi buah yang ia ingin ambil ada pada ketinggian lima meter. Bahkan dengan bantuan longswordnyapun dia masih belum dapat mencapainya.
"Sial, masih belum sampai juga! Apa aku harus memanjat pohonnya saja?"
Buah Tapey adalah buah yang dihargai setara dengan empat ekor sapi atau setara dengan sebuah rumah kecil dengan lahan pertanian. Itu adalah harga yang lumayan bagi seorang individu seperti Tirami.
"Jika aku melemparinya, harganya akan berkurang karena rusak... Sial. Aku memang harus memanjatnya!"
Dan begitulah seorang swordsman wanita itu mengabaikan bahaya di sekitarnya dan mulai mencopot beban tubuhnya. Armor berat yang mana melindunginya ia copot dikarenakan batang pohon tidak akan kuat menahan beban seberat itu.
"Yosh, kuharap aku mendapatkannya!"
Dan begitulah seorang gadis swordsman berubah menjadi gadis desa biasa dengan pakaian yang minim. Itu adalah kebiasaannya untuk menggunakan pakaian dalam saja saat menggunakan armor. Itu karena tubuhnya akan merasa kepanasan jika terlalu banyak pakaian yang digunakan. Itulah alasannya menggunakan pakaian yang minim walau bagaimanapun dia tetap tertutup penuh karena chain armornya.
Gadis desa atau orang yang bernama Tirami kini mulai memanjat dengan hati-hati dari batang pohon ke batang diatasnya. Hal ini dikarenakan bobot tubuhnya mempengaruhi patah atau tidaknya batang itu.
Dan setelah beberapa saat, dia mencapai batang besar tertinggi yang mana itu belumlah cukup untuk menjangkai buah Tapey yang ada di puncak pinggir pohon.
'Sial, seharusnya aku membawa pedangku!'
Atau begitulah yang Tirami katakan dalam hati sambil dia mencoba menjangkau buah Tapey dengan berpegangan di batang utama yang menjulang ke atas.
"Sedikit... Sedikit lagi kumohonn!"
Itu adalah jarak beberapa centimeter antara jari Tirami dengan buah Tapey. Hingga beberapa saat kemudian.
"Dapat!"
Tirami berhasil memegang sebagian kecil daerah buah itu dengan tangan kirinya. Dan bersamaan dengan hal itu.
Crack!!
Batang yang menjadi pegangan Tirami patah yang membuatnya terdorong maju ke arah buah akibat gaya yang ia tekankan lepas begitu saja dengan patahnya batang pohon.
"Aaaaaaa!!"
Tanpa disadari oleh Tirami, celana dalamnya tersangkut di batang pohon yang tadi menjadi pijakannya. Karena gaya dorong jatuhnya melebihi kekuatan celana dalam Tirami, itu sobek dan meninggalkan Tirami yang hanya memakai bra yang terbuat dari kain murahan.
BRAK!!
Tirami mendarat dengan gaya seperti tupai mendarat. Itu ia pelajari saat menjalani pelatihan petualang dan terbukti rasa sakitnya berkurang karenanya itu.
"... ITAIII!!"
Bagaimanapun, itu adalah ketinggian tiga meter dengan jatuh yang tanpa kesiapan. Tentu saja Tirami masih merasa sakit oleh hal itu.
"Aw aw, sial. Dengkulku keseleo!"
Itu adalah keseleo ringan karena seenaknya saja mendarat dengan tanpa ancang-ancang. Tirami memiliki tubuh yang kuat, jadi dia hanya perlu menggeser sendinya kembali dengan menahan rasa sakit yang sementara.
"Aw aw itai... Ahhh, kuharap itu tidak terjadi lagi."
Tirami sudah memperbaiki dengkul keseleonya. Walau bagaimanapun dia lupa satu atau mungkin dua hal penting. Itu adalah buah Tapey dan celana dalamnya.
"Ahhhh... Buahnya!!"
Dia menyadari hal seperti buah Tapey, tapi dia sama sekali tidak memperhatikan selangkangannya yang terbuka lebar seperti wanita mesum.
Buah Tapey tadi berhasil lepas dari pohonnya. Tapi, itu tidak ada dalam genggaman Tirami melainkan benda itu jatuh bebas.
"Tidakkkkk!!"
Dan buah itu kini menjadi buah Tapey yang pecah. Itu terpecah menjadi tiga bagian dengan beberapa diantaranya sudah menjadi bubur. Terima kasih karena kelembutannya, buah itu sangat mudah sekali hancur.
"Sial, kini harganya bahkan tidak lebih dari 10 perak!"
Buah Tapey dihargai karena isi bijinya yang dicari. Hal ini dikarenakan bijinya mengandung efek yang disukai kebanyakan bangsawan.
"Hiks hiks... Tapi tunggu. Bukankah manfaatnya masih ada dalam waktu dekat ini!? Kudengar bijinyalah yang dicari!"
Dan pemikiran positif Tirami membuahkan hasil. Dia mengingat apa nilai utama dari buah itu. Terima kasih atas keserakahannya, dia jadi memprioritaskan hal itu.
"Kuharap ini membuatku tambah cantik... Ughh... Hoek... Uwahh! "
Tirami memakan buah itu dengan perasaan yang cukup membingungkan.
"Sial, diawal itu pahit. Ditengah kunyahan itu seperti lendir dan saat kutelan itu manis. Apa yang membuat para bangsawan menyukai buah ini?!"
Bagaimanapun, Tirami melewatkan satu hal penting. Itu adalah alasan kenapa biji dalam buah itu berharga mahal.
Itu adalah untuk meningkatkan kualitas organ intim untuk orang yang memakannya. Dan itu adalah efek permanen.
Itulah alasan kenapa para bangsawan laki-laki memperebutkan buah itu untuk diberikan kepada selingkuhan atau istrinya karena kualitas sex mereka akan menjadi lebih baik. Kadang pula bangsawan laki-laki mengkonsumsinya sendiri untuk meningkatkan kejantanannya.
Singkatnya itu adalah efek yang tidak diharapkan oleh seorang wanita yang sedang telanjang bulat di bagian bawahnya di tengah hutan dan masih dalam tengah misi berbahaya.
"Ughhh!"
Kini Tirami merasakan efeknya.
"Kenapa ini? Kenapa tubuhku tiba-tiba menjadi panas?!"
Itu adalah tahap awalnya. Saat ini zat yang terkandung dalam biji buah itu sedang memasuki aliran darah Tirami dan membuat tubuhnya panas.
Tahap selanjutnya adalah pembentukan sel dan selaput dinding di daerah yang dituju. Itu adalah tahap yang akan membuat gadis ini menjadi setengah gila.
"Gwiiiii!!"
Sudah dimulai.
"Pantatku... Ahhh, ini sangat gatal. Bwii-"
Bagian sensitif Tirami adalah pantat. Maka dari itu bagian pertama yang merasakan adalah bagian bibir pantatnya.
Karena saking gelinya, Tirami menggaruk atau mungkin lebih tepatnya menggesek bibir pantatnya dengan jari mulus tanpa kuku yang menonjol.
Tapi, tak berhenti disitu. Tak lama setelah Tirami menggesek pantatnya, oppainya juga merasakan geli yang dahsyat hingga itu keluar sedikit cairan dari putingnya. Tak lama setelahnya vagina Tirami mengikuti perasaan geli. Dua tangan Tirami tidak cukup untuk mengatasi empat area yang secara bersamaan merasakan kegelian.
"Pwuuuuueeeee..."
Tangan kiri Tirami mengatasi bagian pantatnya. Tangan kanan Tirami memijit bagian oppai secara bergantian. Bagaimanapun bagian paling geli adalah bagian dalam anusnya.
"Kumohon~ berhentilah~~"
Hal ini dirasakan oleh Tirami selama kurang lebih tiga menit. Bagaimanapun, bagi Tirami tiga menit itu sangatlah lama.
"Ahh~ ahh~ ahhh~~"
Tirami mengambil banyak nafas dengan nada mesumnya. Bagaimanapun, tahap ketiga akan dimulai.
"Ahhhh~"
Dan itu dimulai.
Tubuh Tirami mulai kembali panas. Namun panas ini bukan karena penyebaran zat yang ada di biji buah. Panas ini berasal murni dari rasa hornynya.
Itu dikarenakan efek yang terkandung dalam biji itu juga mengandung efek yang sama dengan aphrodiasc tingkat sedang. Itu hanyalah efek sementara saat setelah memakannya.
Disinilah tingkat perkembangan organ intim Tirami ditentukan. Efek ini bertahan sekitar dua hingga empat jam tergantung orangnya.
Dan untuk Tirami dia mendapat durasi sekitar tiga seperempat jam. Durasi yang cukup lama.
"Ahhhh... Aku... Aku ingin...!!!"
Srekk!!
Disaat Tirami hendak memasukkan tangannya ke vagina, tiba-tiba sesuatu muncul dari arah belakangnya. Itu adalah arah Timur dan Tirami yang sedang gemetaran karena efek buahnya terpaksa harus bersiaga.
Tirami mengambil longswordnya, namun dia lupa hal penting lainnya. Dia melupakan hal itu karena baginya, untuk saat ini terutama, dia merasa normal.
Tirami masih telanjang.
"Tagor?"
Dari bahasa orc, itu diartikan 'siapa?'.
Tirami terkejut dengan kedatangan tiba-tiba seorang orc.
'Dia tinggi!'
Begitulah pikir Tirami saat melihat ukuran tubuhnya.
'Dia orc'
Begitulah pikir Tirami saat melihat secara keseluruhan bagaimana tubuhnya.
'Dan... Dia pasti punya k*nt*l besar buk- Ahhh!!!'
Dan begitulah pikir Tirami saat memikirkan kekiatan besar bersamaan dengan besitan kehornyannya yang membuat logikanya kacau.
Tirami masihlah bertahan dalam posisi siaga dengan longsword di arahkan ke orc. Bagaimanapun, dia akhirnya tersadar.
'Tunggu... GAWAT! AKU MASIH TELANJANG BULAT!'
Dan itu bukanlah waktu yang tepat untuk memasang armor di depan musuh yang berjarak kurang dari 10 meter. Rasa hornynya membuat Tirami berdiri gemetaran dengan longswordnya.
Sedang, disisi lain atau pada sudut pandang orc ada pembicaraan dalam hati di dalam diri Stevan. Stevan si orc.
"Siapa?"
'Siapa dia? Kenapa dia ada disini? Dia wanita manusia bukan? Kenapa dia telanjang?'
Ini adalah kali pertama Stevan bertemu seorang wanita manusia dengan kondisi telanjang bulat dan memegang senjata besar dengan gemetaran. Stevan kebingungan karena ini bukan hal yang biasanya dilakukan wanita manusia yang pernah ia temui.
'Tunggu, apakah dia mencuri buah ajaib!?'
Stevan menyadari bahwa buah Tapey yang ingin dia ambil sudah hilang. Dan saat dia mencium bau buah Tapey dari arah Tirami, Stevan bereaksi.
"PENCURII!!"
Dan dengan cepat Stevan maju ke arah Tirami yang gemetaran tubuhnya. Gada Stevan diayunkan dari bawah ke atas dan itu mengenai longsword Tirami.
Akibatnya, Tirami terlempar ke atas. Mungkin setinggi tiga atau empat meter tapi gaya dorong kebelakangnya sungguh jauh.
'Dimana pencuri kecil menyembunyikan buah ajaibnya?!'
Dengan cepat Stevan mencari barang-barang di tumpukan armor Tirami. Sayang dari penciuman dan penglihatannya, nihil akan adanya buah itu. Hanya saja Stevan melihat bercak bekas buah di rerumputan tempat tadi buahnya terjatuh dan tempat dimana Tirami memakan buahnya.
'Apa pencuri kecil sudah memakannya!? Sial, aku terlambat!'
Bagi seorang orc, buah itu menambah vitalitas dan kekuatannya. Jadi, itu adalah efek double untuk seorang orc dibanding untuk manusia seperti Tirami.
Stevan berbalik ke arah dimana Tirami tadi terlempar. Tapi, Stevan tiba-tiba maju dengan cepat untuk memukul sesuatu.
Dari sudut pandang Tirami, orc kelihatan marah dan tiba-tiba berteriak.
"GUROOMMM!!"
Tirami tidak paham apa yang dikatakan oleh orc itu. Tapi Tirami tahu bahwa dia akan maju menyerang.
Tangan Tirami sedang berusaha tenang dan kuat. Posisi tubuhnya yang masih agak gemetaran kini menjadi lebih siaga. Walaupun dengan tubuh telanjang, dia terlihat seperti wanita swordsman yang siap bertarung.
Hanya saja, lawannya adalah Stevan Young yang marah. Orc yang memiliki kekuatan setara dengan petualang warrior tingkat B atas. Itu belum ditambah dengan rasa amarah Stevan yang dikumpulkan diserangannya saat itu.
Sedang lawannya adalah Tirami, petualang peringkat B amatir yang sedang mengalami rasa horny. Perbandingan antara Stevan dan Tirami agak jauh.
'Sial! Dia cepat!'
Dengan tiba-tiba Tirami sadar ada gaya yang sangat besar tertekan di kedua pergelangan tangannya. Itu adalah serangan orc yang sangat cepat.
Gaya itu mengangkat Tirami ke atas, namun dengan jumlah yang besar.
"AGHH!!"
Rasa horny yang tadi mengacaukan Tirami kini diubah menjadi sepenuhnya rasa terkejut dan rasa mati rasa sesaat.
Tubuh Tirami melayang, dan beruntung penglihatan Tirami sadar dengan hal itu pula. Dengan sigap Tirami memposisikan tubuhnya seperti sikap tupai mendarat sebelumnya.
Pluppp~
Suara yang disadari oleh Tirami membuatnya bingung. Itu berasal dari bagian bawahnya. Hanya saja kakinya belum menapak tanah. Dia masih seperti berjinjit dan kini dia melepaskan tagangan kakinya hingga dia benar-benar lurus.
Itu masih belum menapak.
Dan secara tiba-tiba.
"PWGIII!!"
Saat itu pula, Tirami ejakulasi secara tiba-tiba.
Mungkin lebih tepatnya mengatakan bahwa Tirami ejakulasi karena dia mendarat tepat di penis raksasa orc. Itu bukanlah orc Stevan. Itu adalah orc liar.
"UGHHH~ AGHIIII~"
Posisi mendarat yang sangat tepat. Lemparan Stevan mengarahkan selangkangan Tirami ke arah penis orc yang sebut saja dia Slapper.
Tirami kebingungan karena tiba-tiba saja dia merasakan sakit sekaligus rasa nikmat yang sangat besar. Terima kasih berkat efek buahnya, dia merasakan rasa nikmat yang lebih besar dibanding rasa sakitnya.
"Gremee~❤️"
Orc Slapper merasa senang karena tiba-tiba ada wanita manusia yang mendarat di penisnya. Langsung saja, dua tangan besar Slapper mengangkat paha Tirami dan berkat itu tubuh Tirami terlepas dari penis raksasa Slapper.
CTARRRR!!!
Suara yang sangat keras muncul di depan persis Tirami yang mana sedang menghadap Slapper. Dan yang dilihat oleh Tirami adalah tangan besar yang mengarah ke muka orc yang ada dibelakangnya.
Tirami terlempar bersamaan dengan orc baru itu. Tirami mencoba memahami apa yang sedang terjadi barusan.
'Apa? Apa yang baru saja terjadi?! Perutku tiba-tiba merasa sakit dan tubuhku merasa kenikmatan!?'
Itu adalah karena efek aphrodiasc di buah Tapey yang Tirami makan.
'Sial, aku harus mengambil pedangku!'
Tirami mencari longswordnya dan beruntung itu tepat persis ada di depannya. Sebelumnya, longsword Tirami terlempar lebih jauh dari Tirami. Namun karena Tirami terlempar kembali kini dia menjadi di dekat longswordnya.
'Itu dia!'
Tirami mendekat ke arah longswordnya. Dia berjalan dengan sangat lambat dan tubuhnya yang gemetaran. Singkatnya saja, Tirami sudah ejakulasi sebanyak tiga kali secara beruntun.
'Aku sudah mengambil pedangku. Dimana para orc itu!?'
Dan begitulah yang dilihat oleh Tirami. Bukan dua orc raksasa yang akan menghadapinya namun adalah dua orc yang saling pukul.
"Apa yang mereka lakukan?!"
Tirami berpikir bahwa awalnya dua orc itu bekerja sama untuk membunuhnya. Namun, pikiran itu berubah ketika kedua orc itu malah saling adu pukul.
Di satu sisi, Tirami senang karena dia bisa membunuh secara diam-diam salah satunya. Namun, disisi lain Tirami juga bingung karena lawannya masihlah satu orc raksasa dimana dirinya sedang telanjang bulat.
'Aku harus melakukannya!'
Tirami berniat untuk membunuh salah satu orc dan yang paling utama adalah yang paling besar. Orc yang tadi menusuk Tirami.
Itu bukan karena dendam atau apa. Namun karena pertempuran dua orc yang Tirami saksikan didominasi oleh si besar atau Slapper.
Bagaimanapun, tubuh Tirami masih belum stabil. Dia baru saja menggapai longswordnya, tapi dia masih belum maju.
Tirami masih mengkondisikan tubuhnya.
Sementara kedua orc masih bertarung, Tirami mengira-ira gerakan yang tepat untuk membunuh orc Slapper. Butuh langkah yang tepat untuk Tirami menyerang suatu makhluk hidup yang sangat besar dan berotot hingga bisa mati dalam sekali serang.
"Yoshh!"
Dan dalam waktu sekitar tiga menit, Tirami sudah siap. Dia menargetkan untuk menusuk jantungnya. Tirami dan orc menghadap di arah yang sama, jadi longsword Tirami berada di bagian kiri tubuhnya tepat mengarah ke jantung orc.
Karena tingginya orc Slapper, Tirami harus mengangkat sedikit longswordnya hingga ke sekitar ketiaknya sehingga tusukannya bisa benar-benar mengenai jantung orc. Setelah beberapa meter Tirami berniat untuk mengangkatnya lebih tinggi.
Tirami berancang-ancang dan lalu dia memulai larinya. Jika ingin jujur, tubuh Tirami masihlah bergetaran dan perasaan horny yang masih sangat besar. Beruntung akibat rasa sakit yang Tirami dapat, Tirami bisa mengendalikan tubuhnya dengan lebih baik.
Tinggal sekitar dua meter jaraknya dengan orc dan tiba-tiba si orc itu memposisikan kaki kanannya ke belakang kaki kirinya. Itu menjadi sejajar jika dibandingkan dengan arah pandang oec Slapper itu.
'Tunggu, apa yang d-'
Belum selesai Tirami mengatakan sesuatu dalam hati, dia terlempar ke arah kirinya. Dia tidak terlalu sadar dengan apa yang tiba-tiba menamparnya. Tapi jika dijelaskan, itu adalah penis raksasa orc Slapper.
Dalam pertarungan kedua orc tadi, keduanya memperbutkan hal yang sama. Itu adalah hak kepemilikan wanita swordsman, Tirami.
Orc Stevan bersikeras bahwa Tirami adalah target budaknya karena dia sudah mencuri buah ajaibnya. Sedang si orc Slapper menginginkan Tirami untuk dijadikan tanki spermanya.
Bagaimanapun, bagi orc, pelumas seperti sabun itu tidak ada. Dan sulit untuk ejakulasi hanya dengan bermodalkan tangan.
Wanita adalah pilihan satu-satunya bagi para orc untuk bisa memenuhi hasrat birahi masif mereka. Namun, dalam gen orc, mereka jarang mendapatkan orc perempuan. Perbandingannya bahkan mencapai 1/1000 antara kelahiran orc wanita dan orc laki-laki.
Dengan sedikitnya jumlah itu, mencari ladang baru adalah pilihan. Dan makhluk sejenis manusia adalah pilihan tepat bagi para orc untuk berbibit.
Werehuman, demihuman, human, elf, atau apapun selama berbentuk humanoid adalah pilihan ladang para orc. Hanya saja, dalam gen orc, mereka sudah paten untuk mengecualikan makhluk yang berpenis.
Jadi, sejenis werehyna dan succubus yang walaupun mereka perempuan, mereka dikecualikan karena memiliki penis. Atau juga futanari yang ada di kalangan manusia, mereka menganggap yang memiliki penis itu sebagai laki-laki dan tidak ada namanya orc mencumbu makhluk yang sejenis kelaminnya walaupun mereka punya vagina.
Dan saat pertarungan, kedua orc itu hanya berfokus pada saling menjatuhkan satu sama lainnya. Stevan kalah tinggi dengan Slapper, namun soal teknik bertarung Stevan masih mengunggulinya.
Slapper tinggi, besar dan kuat. Dia bisa saja mendominasi pertarungan itu. Sayangnya, kebanyakan serangan Slapper ditangkis oleh Stevan yang ahli bertarung.
Pada bagian tertentu, Slapper ingin mencoba gaya barunya yang agak berbahaya. Itu adalah serangan yang memusatkan kekuatan disiku dengan dorongan putaran tubuh.
Slapper mencoba timing yang tepat dimana saat Stevan hendak maju, dia langsung memposisikan kaki kanannya kebelakang kaki kiri hingga sejajar.
Setelahnya, dengan menundukkan badannya sedikit hingga dia setinggi Stevan, dengan sangat cepat melebihi pegas terkuat saat itu, otot perut Slapper memutar badannya. Hal itu membuat sebuah serangan yang mengandalkan siku kanan sebagai anggota gerak penyerang.
Stevan terkena serangan itu, namun bagaimanapun itu masih berhasil ditangkis dengan tangannya. Itu bukanlah dampak yang besar, namun Stevan kini mendapati tangan kanannya keseleo.
'Apa itu tadi?'
Slapper merasakan sesuatu setelah dia memberikan serangan kepada Stevan. Itu adalah perasaan di penis raksasanya yang seolah-oleh menabrak sesuatu.
Slapper mengecek sekitar belakangnya saat menunggu Stevan yang mencoba memperbaiki sendinya. Slapper menemukan bahwa wanita swordsman, Tirami tersungkur di depan pohon besar di samping kirinya.
"Berhenti, aku mendapat ide!"
Slapper mengatakannya dalam bahasa orc kuno atau bahasa dasar seorang orc. Bagaimanapun, Stevan mengetahui bahasa itu jadi tidak ada penghalang bahasa diantara mereka.
Slapper adalah orc yang tidak terlalu menyukai pertarungan antar rasnya. Dia dulu pernah memiliki teman di hutan, namun dikarenakan urusan kecil mereka jadi harus bertarung mati-matian.
Jika dijabarkan, Slapper hanyalah ingin nafsunya terlampiaskan. Jadi dia butuh semacam tempat yang licin untuk dia bermastrubasi atau bersetubuh. Dan itu adalah Tirami yang menunjukkan bokongnya ke atas dengan lubang pantatnya yang seolah-olah seperti bernafas.
"Apa maksudmu?"
Stevan bertanya karena kebingungan. Bagaimanapun sendi tangan kanannya sudah pulih. Namun rasa sakit dan nyerinya masihlah ada.
"Apa tidak kau pikir ini percuma?"
Slapper mengatakannya ke Stevan. Stevan yang tadinya siap siaga kini menurunkan penjagaannya dan memasuki mode diskusi.
"Maksudmu pertarungan kita?"
Stevan mencoba mengira-ira apa yang dimaksud Slapper. Bagaimanapun, itulah apa yang dimaksud oleh Slapper.
"Benar, aku adalah orc yang berasal dari hutan dan dulu aku pernah punya teman orc. Kami berebut sapi ajaib saat itu. Namun pada akhirnya kami malah saling membunuh. Dan saat ini kita berdua orc malah bertarung untuk wanita?"
"Bukankah itu karena kau ingin merebut mangsaku jadi kita bertarung memperebutkannya. Jadi urusan hidup dan mati adalah resikonya?!"
Stevan bagaimanapun masih tetap menginginkan Tirami agar menjadi budaknya. Stevan juga sudah pada batasnya menahan keperjakaannya itu.
"Itulah kenapa. Aku punya ide untuk membagi jatah kita berdua. Aku hanyalah pendatang jadi aku akan meminta lubang sisa dari yang kau pilih. Wanita itu disana punya dua lubang besar jadi kau pilihlah dulu!"
Slapper menjelaskan tentang ide pembagiannya. Itu mungkin terdengar adil, tapi bagi Stevan yang memiliki sifat sadis dan mendominasi, Stevan kurang puas.
"Kenapa juga aku harus setuju dengan kesepakatan itu?!"
Stevan mengutarakan ketidakpuasannya. Bagaimanapun kata-kata yang akan diucapkan Slapper akan mengubah keputusan Stevan.
"Karena aku tidak ingin membunuh saudaraku. Aku tidak ingin membunuhmu dan juga tidak ada alasan yang kuat untuk saling membunuh!"
Saudara. Di desa Stevan, dia dianggap sebagai orang yang keluar dari keanggotaan desa. Maka dari itu Stevan dianggap sebagai orang luar, bukan anggota atau bahkan seorang saudara.
Mendengar orc Slapper menngatakan bahwa Stevan adalah saudaranya benar-benar menggerakkan hati Stevan.
Bagi orc, bertarung untuk memperebutkan mangsa merupakan cara untuk melindungi harga diri mereka. Namun, bertarung untuk melindungi saudaranya adalah hal yang paling hebat sebagai cara melindungi harga diri orc.
Dan tidak ada alasan bagi seorang orc yang merupakan saudara untuk saling membunuh. Dan Stevan baru sadar dia dianggap sebagai saudara oleh orc yang baru saja ia temui.
Bagaimanapun, Stevan jadi menganggap Slapper sebagai saudara juga. Saudara yang terbentuk karena ikatan pertarungan. Agak berbeda dengan Slapper yang menganggap Stevan saudara karena sama ras.
"A-Aku... Baiklah saudaraku. Kita akan berbagi. Namun aku tidak akan memilih seperti yang kau katakan tadi. Kita akan menggunakan cara yang adil dengan undian!"
Slapper dan Stevan kini adalah saudara. Begitu simpelnya jalinan persaudaraan antar orc.
"Undian? Aku tidak tahu apa itu. Apa mungkin kau ingin kita bergantian lubang?"
"Tidak, kita akan melakukan jankenpon. Siapapun dari kita yang menang akan mendapat bagian depannya. Dan yang kalah akan mendapat bagian belakangnya. Bagaimana menurutmu?"
"Itu ide yang bagus. Namun itu bukan pertarungan bukan? Bagaimana caranya?"
Slapper adalah orc yang berasal dari daerah terdalam di hutan Ratika. Karenanya, dia tidak tahu hal-hal kecil seperti budaya permainan jankenpon.
Stevan menjelaskan tentang apa itu jankenpon. Dan setelah itu mereka berdua memainkannya. Stevan menang dan Slapper kalah.
Dan di lain sisi, ada seorang wanita yang menyungsur di depan pohon setelah menabraknya dengan keras. Hidungnya patah walau tidak terlihat. Namun rasa sakitnya benar-benar terasa.
Bagaimanapun, rasa sakit itu belumlah bisa mengalahkan rasa horny wanita itu. Tiramisu yang beberapa waktu lalu memakan buah Tapey.
'Apa-apaan barusan itu?! Tubuhku tidak bisa digerakkan!'
Tirami mengalami kondisi paralyze akibat tamparan dari penis raksasa orc Slapper. Efek yang memang menjadi rules di dunia ketika seseorang yang telanjang terkena tamparan dari penis. Dan bergantung dari seberapa besar penis dan keras tamparannya, efek paralyze akan semakin lama.
'Tubuhku- tubuhku semakin panas. Sialll, aku ingin sesuatu segera menancap di pantatku!!'
Begitulah yang dirasakan oleh Tirami saat ini. Dia tidak bisa bergerak dan lubang pantatnya yang berdegup seperti suatu organ yang bernafas. Itu karena bagian paling sensitif yang ditingkatkan dari tubuh Tirami adalah bagian pantatnya.
"Ahhhh~"
Bahkan hanya dengan udara, Tirami bisa orgasm dari pantatnya. Sekuat itulah efek aphrodiasc buah Tapey. Kini Tirami hanya bisa memikirkan seolah sesuatu menusuk-nusuk lubang pantat dan vaginanya agar dia tidak menjadi gila akibat sensasi abnormalnya saat ini.
Tirami samar-samar mendengarkan percakapan kedua orc dibelakangnya. Hanya saja Tirami sudah tidak peduli dan menganggap mereka tidak ada. Kini hanya ada fantasi seorang Tirami dan tubuh mesum Tirami saja yang menjadi fokus utamanya. Tanpa disadari kedua orc itu sedang berkomplot untuk memperkosa Tirami.
Dalam fantasi Tirami, dia memikirkan bahwa dirinya sedang berada di dalam ruangan bersama dua orang pria perkasa. Tirami diikat dan dia hanya bisa melihat kedua pria itu menunjukkan penis dihadapannya.
Bagaimanapun, itu adalah kondisi seseorang yang sedang akan pingsan. Itu tidak langsung masuk ke memori otak dan hanya membuat sensasi di tubuh seolah-olah muncul dari fantasi itu.
Dan kini kedua orc itu mendekati Tirami. Mungkin sudah sekitar tiga menit terlewat bagi Tirami dalam kondisi itu hingga akhirnya kedua orc datang.
Slapper mendapat bagian anal. Stevan mendapat bagian pussy. Jadi, Slapper mengangkat Tirami yang menghadap searah dan memulai penetrasi. Kedua tangan Slapper memegang masing-masing sisi pinggul Tirami.
Karena besarnya diameter penis Slapper, butuh sekitar dua menit agar bisa terpenetrasi penuh. Dan setelahnya hanya tinggal angkat lepas angkat lepas.
Disisi lain, Stevan sedang kebingungan akibat jarak tingginya Tirami saat ini. Bagaimanapun, penis Stevan bisa mencapai vagina Tirami. Namun itu hanya bagian sekitar kepala.
Hal ini dikarenakan tingginya Slapper yang sedang sex berdiri dengan Tirami. Hal ini menuntut Stevan untuk berpikir kreatif.
"Saudaraku, bisakah kau pergi ke tempat dekat batu besar itu?"
Stevan menunjuk ke arah batu besar dekat pohon tua yang ada disebelahnya pohon apel yang berbuah Tapey. Itu cukup dekat dengan armor Tirami walau bagaimanapun mereka berdua tidak peduli akan hal itu.
Tujuan Stevan adalah menambah tinggi pijakannya sehingga penis Stevan bisa sepenuhnya masuk. Objek yang bisa menahan beban orc ini hanyalah batu dan tanah, jadi itulah satu-satunya pilihan.
"Baiklah!"
Dan begitulah orc Slapper pergi sambil membawa Tirami yang sedang setengah sadar sambil membuat desahan-desahan kecil. Itu dikarenakan fantasinya yang mengikuti pola sensasi yang berasal dari tubuhnya. Tubuh Tirami yang sedang dicumbu oleh dua orc besar.
Dan begitulah... Seorang Tirami, wanita swordsman dicumbu oleh dua orc dan tidak sadar untuk beberapa waktu. Yang Tirami ketahui hanyalah dirinya mendapat sensasi yang begitu hebat hingga pikirannya membuat semacam fantasi imajinasi dalam bayangannya. Mungkin dapat dikatakan saat itu Tirami sedang setengah sadar dan membuat mimpi secara sekaligus.
"Motto~"
Di dalam fantasi Tirami, dia sedang dalam ruangan penuh dengan warna merah dan hitam. Warna kesukaannya.
"Aghhii~~"
Saat ini, dia sedang di atas sebuah kasur, terikat dengan tali yang ada di atas atap. Tirami sedang dalam posisi bondage dimana pantatnya sedang dicumbu oleh salah satu pria yang tadi muncul di depannya.
"Aghh~ kumohon lebih lembut~"
Dalam kenyataannya, itu bukanlah pria yang mencumbu pantatnya. Melainkan orc setinggi tiga meter dengan penis seukuran tujuhbelas centimeter sebagai diameternya. Ukuran yang normalnya akan membuat seorang gadis manusia robek jika dimasukkan untuk pertama kalinya.
Namun itu tidak berlaku bagi seorang Tirami yang merupakan petualang dengan tubuh yang kuat. Tirami yang sebenarnya punya organ terlemah di rectumnya. Dan seorang Tirami yang saat ini dalam kondisi setelah memakan buah Tapey. Kombinasi yang sangat hebat dimiliki oleh Tirami.
"Pantatku bisa robek jika lebihhhhh~"
Tirami membayangkan bahwa pantatnya dicumbu dengan cepat oleh salah satu pria. Dengan mode fantasi, Tirami seolah-olah melihat dari samping bahwa tubuhnya sedang dicumbu.
"Ugghhhh-"
Tidak lama setelahnya, salah satu pria yang lain malah meniupnya dari depan. Pria itu meniup Tirami dari depan dengan mulutnya sehingga terjadi sensasi hembusan angin. Aslinya adalah, orc Slapper berjalan ke arah batu yang sedang dituju.
"Ikuuuu~"
Dan Tirami berhasil muncrat dari pantatnya. Anal orgasm.
Setelah beberapa detik, si pria yang tadinya meniup kini berubah menjadi memasukkan penisnya ke vagina Tirami. Anggap saja itu benar-benar terjadi, akan tetapi orang itu bukanlah manusia pria yang gagah melainkan orc pria yang gagah.
"Yiiiiiii-"
Suara Tirami benar-benar keluar dari mulutnya. Itu terdengar oleh kedua orc di dekat Tirami. Namun hal itu bukanlah hal yang penting melainkan bentuk lain dari desahan seorang wanita.
"Bisakah kalian berdua lebih pelan?"
Tirami kesakitan sekaligus keenakan karena efek buah Tapeynya. Kejadian ini berlangsung selama kurang lebih empatpuluh menit hingga akhirnya Tirami tersadar.
'Ughh, dimana aku... Kenapa bagian selangkanganku terasa aneh?'
'Apa? Kenapa tubuhku panas sekali. Dan rasanya agak sesak.'
'Ah benar, aku tadi memakan buah Tapey. Itu membuat tubuhku terasa aneh.'
'Tapi... Kenapa rasanya ini berbeda?'
Dan begitulah saat Tirami terbangun, berhadapan langsung dengan dada kekar orc Stevan. Mulutnya mengences karena sensasi sex yang daritadi Tirami rasakan saat kondisi setengah sadarnya.
Bagaimanapun, reaksi yang ditunjukkan oleh Tirami sama seperti kebanyakan wanita. Itu adalah menjerit.
"AAAAAAAAAAA-"
Tirami tidaklah menjerit karena kesakitan, justru sebaliknya bukan rasa sakit yang ia rasakan saat ini, tetapi dia sedang merasa keenakan. Tirami menjerit karena rasa kagetnya dan rekasi dari pentriggeran kinerja otak yang tiba-tiba mengharuskan proses cepat mengolah informasi.
'Orc?! Ada dua! Satu di belakang, satu di depan! Mereka sedang memperkosaku!'
"Ughhhh~"
Bagaimanapun, saat itu Tirami sedang dalam efek aphrodiasc yang mengkonversikan rasa sakitnya menjadi rasa kepuasan sex.
'Ke-kenapa aku malah merasa keenakan?!'
Tirami bingung dengan kondisinya. Namun, bagaimanapun Tirami harus berjuang sebagai seorang petualang dan seorang wanita untuk lepas dari cengkraman monster yang sedang mencumbunya saat ini.
"Le-LEPASKAN AKU KALIAN SIALAN!"
Namun, ucapan Tirami adalah bahasa manusia. Kedua orc itu tidak paham bahasa manusia. Maka kedua orc itu menganggap kata-kata Tirami sebagai angin lalu.
'Sialll, kenapa tubuhku malah merasa ketagihan!?'
Harga diri, kehormatan, moral dan nilai-nilai yang dulu Tirami lindungi sedang dipertaruhkan. Jika Tirami merasa keenakan karena diperkosa oleh dua orc, maka di pandangan publik Tirami bahkan tidak pantas untuk menjadi warga manusia.
Dan itulah yang menjadi pertimbangan Tirami yang sedang mencoba lepas dari dua cengkraman orc raksasa itu.
"Huuu~"
Rasa frustasi membanjiri Tirami karena dirinya gagal melindungi nilai-nilai itu dan bahkan Tirami tidak bisa lepas dari kondisinya saat ini. Itu membuatnya frustasi dan lebih lagi saat memikirkan masa depannya yang hancur dengan mendapat rute terburuk bagi wanita. Menjadi budak orc.
'Tapi, bukankah saat ini tidak ada yang menyaksikan?'
Terbesit pikiran seperti itu dalam kata hati Tirami. Itu membuatnya merekonstruksi ulang pemikirannya.
Dan didapat kesimpulan.
'Bukankah tidak masalah untuk menikmatinya saat ini?! Toh, aku juga tadi mendapat efek sialan dari buah Tapey.'
Dan itulah kesimpulan Tirami soal kondisinya saat ini. Daripada denial dengan perasaannya, dia mencoba menerima mereka dengan mengabaikan nilai-nilai yang dididikkan kepadanya saat dirinya menjadi manusia dan petualang.
'Juga, dengan keterampilanku, kabur dari desa orc bukanlah hal yang terlalu sulit jika aku berhati-hati. Kurasa ini bukanlah hal yang buruk.'
Dan saat ini, rasa frustasi Tirami berubah menjadi perasaan girang. Perasaan yang kesenangan akibat nafsu birahinya terpenuhi atau bahkan melebihi seharusnya.
"Mottto~"
Dan begitulah selama berjam-jam Tirami diperkosa- Tirami bercumbu ria dengan dua orc raksasa.
Pada satu jam pertama, tepat di rektum Tirami orc Slapper keluar. Sekitar dua liter sperma yang dikeluarkan oleh orc Slapper ke dalam usus besar Tirami yang menbuat kotoran di dalamnya terpaksa terdorong hingga daerah usus kecil. Namun, setelah beberapa saat sperma dan kotoran bercampur dan malah menjadi pelicin untuk rectum dan daerah yang di cumbu. Bagaimanapun, vitalitas tinggi milik orc Slapper membuatnya tetap lanjut bercumbu walaupun sudah keluar banyak.
Setelah beberapa menit, orc Stevan juga keluar di vaginanya. Itu tidak sebanyak milik orc Slapper yang memang mempunyai tubuh yang lebih besar. Namun, dalam hitungan normal itu adalah jumlah yang besar.
Berbeda dengan orc Slapper, butuh sepuluh menit untuk orc Stevan kembali mengisi tenaganya. Bagaimanapun, itu adalah pengalaman pertamanya dan rasa geli masih sangat baru untuknya.
Pada menit ke seratus, orc Slapper keluar lagi. Karena banyaknya jumlah cairan di dalam perut Tirami, dia menjadi muntah dan itu tidak terarah ke orc Stevan yang ada tepat di depannya. Tirami mengarahkan muntahan itu ke oppainya.
Orc Slapper masihlah belum mencopot penis dari lubang pantat Tirami. Ini karena rasa enaknya sehingga orc Slapper betah disana. Begitu pula Tirami yang benar-benar menikmati daerah paling lemahnya dicumbu. Biasanya daerah itu adalah yang paling jarang disukai oleh orang-orang.
Selama dua jam pertama, mereka bertiga melakukan sex dengan berdiri. Bagaimanapun pada jam ketiga mereka membuat posisi sandwich.
Orc Stevan berada dibawah dan orc Slapper ada di atas dengan gaya doggystyle. Orc Stevan menggerakkan pinggulnya dengan sedikit gerakan. Namun bagian utama dari penisnya bisa masuk ke dalam vagina Tirami secara normal. Orc Slapper menggunakan posisi doggystyle sehingga dia melakukan tambahan tamparan ke bokong. Sesuai dengan nama depannya, di adalah Slapper.
Beberapa kali Tirami muntah ke dada orc Stevan. Namun, orc Stevan tidak terlalu memikirkannya. Hanya saja, karena rasa takut Tirami, dia membersihkan muntahannya dengan mengelap muntahan itu dengan menggunakan kedua buah oppainya.
Disini, efek aphrodiasc buah Tapey berhenti dan apa yang dirasakan oleh Tirami adalah murni oleh dirinya. Dan kembali ke bagaimana buah Tapey bekerja, tubuh Tirami kini menjadi mesum dengan tingkatan sex bersama orc adalah hal yang normal.
Artinya, Tirami membuat dirinya tidak akan pernah bisa merasakan kepuasan sex selain dengan penis yang setara dengan milik orc. Dan yah, selama tiga jam dia bercumbu dengan orc sehingga saat setelahnya adalah perasaan nikmat yang datang ke dirinya dikarenakan bercumbu dengan mereka berdua.
Bagaimanapun, kegiatan mereka terhenti akibat kedatangan tamu tak diinginkan.
Itu adalah naga tanah. Dia muncul dari arah Timur agak ke Selatan dari arah pepohonan. Jaraknya sekitar seratus meter, tetapi dia mengarah ke mereka bertiga.
"Guraaaaa!!"
Dalam bahasa orc kuno itu berarti naga. Orc Slapper berteriak karena tahu bahwa dialah yang diincar.
Naga tanah ini memiliki panjang tujuh meter dengan tinggi dua meter. Dengan besarnya tubuh ini, sekumpulan petualang A belum tentu dapat menjatuhkan naga ini. Bagaimanapun, naga tanah ini masih berada di peringkat A sejajar dengan tingkat bahaya antara gabungan kedua orc yang memperkosa Tirami.
Karena sadar akan bahaya, kedua orc itu mengambil senjata dan maju ke arah depan menyerang naga tanah. Tirami ditinggalkan di atas batu dengan perutnya yang menggembung akibat banyaknya sperma yang ia tampung entah di pantat maupun di dalam vagina.
Karena kekuatan dua pihak sebanding, selama duapuluh menit pertama mereka hanya bertarung tanpa dampak yang besar. Keduanya masih belum terlalu dilemahkan. Sedang disisi Tirami, dia tersadar.
'Ini kesempatan!'
Dikarenakan sensasi yang Tirami rasakan berhenti. Kini pikirannya kembali normal atau setidaknya mendekati normal dan dia segera memulihkan kondisi.
Dengan begitu, Tirami secara diam-diam mengambil armor dan pedangnya tanpa dipakaikan. Tubuhnya masihlah gemetaran, tetapi semangat hidupnya membuat Tirami memaksakan diri untuk bergerak.
Setelah terkumpul semua, Tirami lari ke arah Barat agak Selatan hutan dimana dia mencari tempat yang aman. Kedua orc masih setara melawan naga tanah namun dapat dikatakan mereka berdua mendominasi.
Dan begitulah bagaimana cerita seorang swordsman wanita berakhir diperkosa oleh dua orc akibat kelalaiannya dalam bertugas.
After Story
Dan begitulah bagaimana Tirami berhasil kabur. Karena kondisinya saat ini, terpaksa dia masih belum bisa memasuki kota. Waktu saat itu menunjukkan tanda sore hari dan Tirami berhenti di salah satu sungai kecil di hutan.
Suara farting dari pantat Tirami terdengar bersamaan dengan suara air yang terpancur jatuh ke sungai. Itu adalah sperma sebenarnya.
"Iiiiiiiii~"
Dari awal Tirami melakukan sex, dia belum mengeluarkan spermanya kecuali dari mulut yang merupakan kelebihan muatan. Karena perutnya yang menggembung, Tirami jadi tidak dapat menggunakan armor. Maka dari itulah dia harus mengeluarkan muatan sperma di kedua tempatnya dan dia memilih sungai karena sekalian Tirami ingin membasuh diri.
"Huhh... Huhh..."
Tirami mengambil nafas dengan berhati-hati atau mungkin lebih tepatnya secara manual. Ini dikarenakan rasa sakit sekaligus rasa lega yang ia rasakan saat mengeluarkan sperma.
"Ada apa denganku tadi?"
Tirami merenungkan kembali tentang bagaimana bisa dia bersenang-senang dengan diperkosa oleh dua orc raksasa. Saat ini, perutnya sudah hampir kembali ke bentuk normal walaupun masih ada sperma yang masih tertinggal di perutnya. Untuk di bagian rahim, itu setidaknya sudah kosong.
"Ahhhh~"
Tirami memikirkan kembali tentang apa yang ia rasakan tadi. Pantatnya, benar-benar terbuka lebar.
"Apa ini bisa kembali?"
Karena besarnya ukuran penis orc Slapper, gape yang ditinggalkan bukanlah sekedar lubang kecil. Itu benar-benar gape yang bisa membuat tangan orang dewasa meluncur dengan mudah masuk ke dalam.
Menggantikan sperma, kini angin mulai masuk ke dalam pantat Tirami. Itu adalah perasaan dingin dan sakit serta membekukan.
"Di dalam masih ada, tapi itu tidak mau keluar uuuuu~"
Sperma yang tertinggal di dalam perut Tirami tidak bisa keluar sepenuhnya. Bagaimanapun, dari luar perutnya sudah kelihatan normal. Jadi Tirami mengabaikan hal itu dan berlanjut ke membersihkan diri.
Karena pantatnya yang memiliki gape sangat luas, berendam di dalam air membuat pantatnya terisi dengannya. Bagaimanapun, karena hal itu pula air malah mulai masuk dan membuat kembung kembali. Beruntung itu mudah dikeluarkan tidak seperti sperma.
Saat airnya dikeluarkan, itu juga membawa beberapa cairan sperma keluar. Jadi, sekaligus Tirami bermain-main air dengan pantatnya.
Bagian paling penting untuk dibasuh adalah vagina dan oppainya. Tirami tidak bisa mengendalikan otot vaginanya seperti bagaimana dia bermain dengan pantatnya. Dan bagian oppai karena daritadi ia gunakan bagian tubuh itu untuk mengelap muntahannya.
Tidak ada monster yang muncul karena kebanyakan monster menjauh dari tempat pertarungan antara naga dan kedua orc. Itu adalah waktu yang tepat bagi Tirami untuk membasuh diri dan itulah yang dia lakukan saat ini.
Butuh beberapa waktu bagi Tirami untuk selesai membasuh diri. Kini, tubuhnya kembali bersih dan terlihat tubuh cantiknya dengan warna putih yang memantulkan beberapa persen sinar matahari sore yang membuatnya berwarna keoranyean.
Itulah efek lain dari buah Tapey selain meningkatkan kualitas organ sex. Tirami menjadi wanita yang benar-benar cantik.
"Tapi bagaimana dengan pantatku ini?"
Tirami masih telanjang di dalam air dan dia bingung dengan gape selebar delapan centimeter yang tidak mau menutup seberapa keras Tirami mencoba. Itu adalah gape permanen akibat efek buah Tapey yang dikombinasikan dengan bercumbu bersama orc.
Hal yang beruntung bagi Tirami hanyalah bagian vagina saja yang menjadi lebih lebar tetapi masih tertutup. Itu karena memang sifat vagina dan diameter milik orc Stevan yang mencumb u daerah itu tidaklah selebar milik orc Slapper.
"Pantatku terus-terusan mengeluarkan suara aneh."
Suara yang keluar dari dalam organ pencernaan Tirami terdengar. Itu seharusnya suara yang teredam. Namun karena pantatnya terbuka lebar mengakibatkan suaranya bisa keluar dengan mudah bersamaan dengan degup rectumnya yang menbuat suara seolah-olah sedang farting.
"Aku tidak bisa kembali seperti ini!"
Tirami bingung karena kondisi tubuhnya saat ini. Oppainya masih normal hanya saja terasa lebih sensitif. Vaginanya menjadi lebih lebar. Dan yang paling parah adalah bagian anusnya yang tidak akan pernah menutup.
Tirami mengangkat dirinya dari air dan ia duduk di batu pinggiran sungai. Dia membuat pose mendekap dengkulnya karena dia ingin menangis.
Seorang wanita yang bagian tubuh terpentingnya malah berubah seperti itu. Dia memperkirakan masa depannya yang kacau karena ulah kedua orc itu.
"Ini semua salah orc itu."
Selama beberapa saat Tirami duduk disana sambil memainkan kerikil yang ia lempar. Dia memikirkan laporan investigasinya sehingga tidak akan ada kecurigaan dari pihak guild.
Tentu saja Tirami akan menghapus bagian dimana dia menemukan buah Tapey dan malah berakhir tragis. Yang akan ia laporkan adalah temuannya yang berupa dua orc abnormal dan satu naga tanah. Tidak ada kebohongan, akan tetapi soal tes kekuatan, Tirami melupakan itu semua.
"Yah, mereka setidaknya ada di kelas B atas. Dan naga tanah ada di kelas A. Itu mengakhiri laporanku..."
Dan Tirami melemparkan batu kerikilnya yang cukup besar. Itu mendarat di seberang dan itu membuat Tirami melihat sesuatu.
'Apa itu?'
Di balik pohon, terdapat jamur yang jarang tumbuh yaitu jamur Bukaker. Itu adalah jamur yang membuat aroma wangi saat dimasak walaupun rasanya kurang enak. Jadi, kebanyakan jamur ini dialihfungsikan menjadi pengharum ruangan atau parfum bagi bangsawan.
Dan itulah jamur yang dilihat oleh Tirami walaupun hanya kepalanya saja. Tapi, beruntung karena diameternya yang lebar, sekitar tujuh centimeter itu adalah hal yang dicari oleh Tirami.
'Itu dia!'
Tirami bergegas menyebrang ke tepian sebelah dan mengambil jamur yang bentuknya seperti sebuah penis orc namun memiliki kepala jamur yang seperti topi jerami.
"Ini... Apa ini bisa menutupinya?"
Tirami berniat untuk membuat anal-plugnya dengan menggunakan jamur bukaker yang sudah ia bersihkan. Bagaimanapun, diameter batangnya adalah tujuh centimeter. Itu tidak bisa menutup penuh gape di pantat Tirami.
Akan tetapi, berkat bentuk topi jerami di kepalanya yang merupakan kerucut jerami dengan diameter paling lebar adalah sepuluh centimeter, itu memungkinkan untuk Tirami menutupi gape pantatnya.
Kini, Tirami memotong bagian batangnya yang terlalu panjang dan menyisakan bagian kepala dan enam centimeter batang.
Tirami membersihkan jamur itu di sungai. Setelahnya,, dia mencoba memasukkan jamur itu ke dalam pantatnya.
Sluppttt-
Jamur itu masuk begitu saja.
"Ehhhh?!?"
Tirami tidak tahu bagaimana bentuk sebenarnya anal-plug sehingga dia tidak membuat semacam penghalangnya. Karena itulah jamur itu malah masuk begitu saja mengisi rectum Tirami.
'Tunggu, ini bukan yang kumaksud. Aku malah menelan semua jamurnya. Bagaimana cara aku mengambilnya?!'
Tirami mencoba memasukkan jari tangan kirinya untuk menggapai jamur. Namun hal itu malah mendorong jamur semakin dalam mengisi gape yang ditinggalkan penis orc Slapper.
'Yahhh, suaranya sudah tidak keluar lagi jadi kurasa masalah sudah selesai. Jamurnya akan kucoba keluarkan di rumah saja.'
Tirami adalah petualang tingkat B. Namun dia sudah berhasil membeli rumah kecil di daerah penggiran kota. Tetangga terdekat berjarak duapuluh meter, jadi menurutnya tidak masalah untuk mengeluarkan jamur itu di dalam rumah.
Setelah masalah selesai, Tirami memakai baju dan chain armornya lalu memasang tiap part armor keras ditubuhnya. Jenis armor berat yang dipilih Tirami karena vitalitas dan kekuatannya yang lebih dari orang biasa.
Dengan tubuhnya yang masih agak terkejut, Tirami berjalan pulang ke kota Bragtin. Itu adalah arah Barat Daya dari tempatnya. Dan selama satu setengah jam perjalanan, Tirami mencapai pusat kota untuk melaporkan misi. Itu sudah petang.
Guild menerima informasi Tirami. Bagaimanapun hadiah dikurangi karena tidak berhasil mengecek kekuatan monster. Namun, Tirami mendapat bonus karena kebijakan guild jika menemukan ancaman kota. Dan tiga monster itu bisa saja meremukkan benteng kota jika tidak bersiap-siap.
"Anuu, apa kau baik-baik saja nona Tirami?"
Guild resepsionis bertanya kepada Tirami yang sedari tadi gelisah dengan posisi duduknya.
"A-Ah, aku baik-baik saja. Lanjutkan saja nona resepsionis!"
"Hehe, panggil resepsionis ini Lita saja. Lita masihlah baru disini tapi Lita akan berusaha keras!"
Dan begitulah bagaimana Tirami berjuang duduk di depan resepsionis Lita. Alasan kegelisahan Tirami adalah karena jamurnya yang hendak keluar dari pantatnya saat dia duduk. Tirami tidak berani berdiri karena takut jika dengan tiba-tiba itu keluar. Seharusnya Tirami hanya perlu kembali ke kursi tunggu di belakangnya, bukan kursi yang berhadapan dengan resepsionis. Namun, karena dianggap memiliki info penting, maka itu tidak apa baginya.
"Kau mendengarnya? Katanya naga tanah muncul di pinggiran hutan Ratika!"
"Sial, aku padahal mengambil misi berburu rusa disana untuk tiga hari ke depan. Apa aku bisa mencancel misi?"
"Bukankah ini sangat gawat? Tempat itu dekat dengan desaku. Aku khawatir dengan keluargaku!"
Dan begitulah reaksi para anggota guild yang mendengar rumornya. Bagaimanapun, Tirami mengatakan hal sejujurnya. Bukti yang diberikan Tirami hanyalah bulu dada orc yang tersangkut di oppainya. Namun konfirmasi soal bukti naga tanah masihlah sekedar rumor bagi orang lain.
"Baiklah, penghitungannya sudah selesai nona Tirami. Ini semua hadiah atas misimu. Terima kasih atas kerja kerasnya!"
"Humu!"
Dan Tirami masih duduk disana. Tirami ketakutan saat jamurnya tiba-tiba akan keluar saat dirinya bangun.
"Anuu... Yang lain masih menunggu nona Tirami."
"A Aaa, maafkan aku. Aku akan segera pergi. Terima kasih atas kerja kerasnya Lita-san."
"Hehe, sama-sama."
Dan Tirami berpasrah untuk berdiri. Jamur yang awalnya terdorong keluar saat duduk tiba-tiba saja masuk kembali saat Tirami berdiri. Berbeda dari seperti yang dipikirkan Tirami tadi.
Slupttt!
"Ugiiii~"
Dan Tirami lari karena suara yang keluar dari jamur yang tiba-tiba masuk kembali. Tirami berpikir itu suara yang sangat keras. Hanya saja, aslinya itu tersamarkan oleh suara keramaian guild.
Hanya satu orang yang menyadarinya dan itu adalah resepsionis Lita.
"Hehe, wanita yang menarik."
Lita adalah resepsionis baru. Hanya saja belum ada yang sadar dengan identitas asli gadis berumur duapuluh tujuh tahun itu. Dia sebenarnya adalah succubus yang menyamar dan masuk ke kota.
Tirami, seorang wanita swordsman yang cantik sedang berada di kamarnya.
"Uggggggggggggghhhhh--"
Tirami sedang berusaha keras mengeluarkan jamur dari pantatnya. Jamur bukaker yang dia gunakan untuk menutupi suara dari gape pantatnya.
"Padahal tadi di guild sudah seperti mau keluar... Tapi kenapa sekarang malah sulit sekaliiiii~"
Sudah sekitar duapuluh menit Tirami berjuang di kasurnya. Jamur bukaker masih memunculkan beberapa milimeter dari batangnya saja.
"Ughhhhhh--Iiiiiiii!!!"
Plupt!!
Dan setelah tiga menit berusaha keras, Tirami berhasil mengeluarkan jamur bukaker dari pantatnya.
"Huhh~ huhh~"
"Aku tidak mau berurusan dengan orc lagi!"
Begitulah kata Tirami sast sedang tiduran dengan dihadapannya sebuah jamur bukaker yang terlumasi cairan dari pantatnya. Bau yang kuat mulai keluar dari jamur itu dan efek yang didapat oleh Tirami adalah.
Horny.
"Hii~ kenapa tubuhku panas lagi... Baunya... Bau jamur ini sangat enak... Ahh emhh-"
Mencium bau jamur membuat Tirami horny. Akibatnya, dia melumati jamur besar itu yang Tirami tidak peduli lagi akan cairan bekas pantatnya.
Yang ia tahu hanyalah nafsunya harus terpuaskan.
"Pwehhh, a-aku menjadi semesum ini... Ah, bodo amatlah. Sekarang kau masuk kembali ke pantatku!"
Dan begitulah bagaimana Tirami berakhir dengan bermain plug unplug dengan jamur bukakernya. Itu menjadi alat sex pribadinya yang mana seharusnya itu menjadi pengharum ruangan. Karena itu pula bagian rectum Tirami malah menjadi wangi beserta bakteri-bakteri yang berevolusi mengikuti perubahan wilayahnya.
Keesokan hari, Tirami bangun agak siang atau pada pukul 11:30. Itu karena semalaman Tirami malah bermastrubasi hingga mendekati subuh sebelum akhirnya dia kehabisan tenaga dan tertidur.
Kini, karena perbuatannya itu gape yang ada dipantatnya malah bertambah menjadi sembilan centimeter.
'Diriku adalah wanita terbodoh di dunia!'
Saat ini Tirami sedang keluar dengan pakaian casualnya. Bagaimanapun, jamur masih di dalam pantat untuk menghindari suara aneh keluar dan Tirami memakai dua celana dalam sehingga sulit untuk jamur itu bisa keluar.
'Aku harus mencari toko prostitusi!'
Tirami mencari tempat yang cocok untuk dirinya berbelanja kebutuhan. Barang yang dicari adalah anal-plug yang lebar.
Dengan menggunakan makeup yang lebih dari biasanya, Tirami seolah-olah berubah menjadi wanita tante-tante yang suka berlebihan. Hanya saja, itu metodenya dalam menyamarkan identitas saat berbelanja barang aneh.
'Tidak ada disini juga.'
Sudah sekitar lima toko prostitusi di kota yang Tirami kunjungi. Namun anal-plug yang tersedia hanya mencapai diameter terlebar lima hingga enam centimeter saja. Itu tidak akan cukup untuk gape pantatnya.
Kini, di daerah pinggiran kota Timur, Tirami duduk di taman yang sepi. Hanya ada dua orang anak kecil yang bermain disana.
'Kenapa anak-anak kecil itu bermain disini?! Bukankah tempat ini dekat dengan daerah kotor. Dimana orang tua mereka?!'
Itulah yang dipikirkan Tirami selagi dia merasa frustasi dengan masalah gape pantatnya. Bagaimanapun, yang Tirami pikirkan memang benar adanya. Anak-anak tidak seharusnya bermain sendirian terlebih di dekat daerah kotor dimana banyak penculik ataupun gelandangan yang hidup.
'Yahh, kurasa aku hanya perlu memberitahu mereka untuk pindah tempat!'
Tirami berdiri dan hendak memberitahu kedua anak kecil itu. Hanya saja, sesaat setelah Tirami berdiri, tiba-tiba dua orang dengan kostum ala-ala pencuri keluar dari semak dan menangkap kedua bocah itu.
"Kalian berhenti!!"
Tirami adalah seorang petualang, tapi menjaga keamanan juga termasuk motonya menjadi petualang. Dan saat ini ada dua anak kecil yang sedang akan diculik terjadi tepat di depannya.
Kedua penculik itu tersadar dengan keberadaan Tirami. Mereka langsung melepas kedua anak kecil dan lari menuju ke daerah kotor. Bagaimanapun, itu hal yang berbahaya jika ada saksi mata penculikan.
Tirami mengejar mereka berdua menuju ke dalam sana. Itu adalah daerah yang dipenuhi gelandangan dan toko-toko tidak jelas.
Setelah memasuki jalan utama, mereka berdua berbelok ke jalan kecil dan masuk lebih dalan ke gang. Hanya saja, setelah beberapa menit berada di gang, Tirami kehilangan jejak mereka.
"Sial!"
Tirami kesal bukan karena dia gagal menjadi pahlawan. Namun karena dia gagal mendapatkan uang bonus untuk keberhasilan menangkap penjahat.
Tirami memukul salah satu tiang toko di gang itu. Hanya saja, ada sesuatu yang membuat Tirami tertarik.
Itu adalah papan toko bertuliskan 'Monster Hole' yang terpasang di dalam gang. Biasanya toko-toko berjualan di dekat jalanan, tapi yang satu ini malah berjualan di dalam gang.
'Mencurigakan!'
Dan begitulah Tirami si mata duitan mencari korban selanjutnya untuk ia mendapat uang bonus. Jika dia menemukan toko ini menjual barang berbahaya, maka jika dilaporkan Tirami akan mendapat bonus dua kali lipat dibanding menangkap penjahat.
Tirami memasuki toko yang diberi pintu dobel itu. Yang pertama adalah pintu kayu dan yang kedua adalah pintu kain setelah melewati koridor.
Tirami merasa curiga. Namun rasa curiga itu tiba-tiba hilang saat melihat produk yang dipajang di display tokonya.
'Ini dia!'
Itu adalah anal-plug berdiameter sepuluh centimeter dan berbagai ukuran dibawahnya. Selain itu, ada juga ratusan peralatan sex yang terpajang di display dinding.
'I-Ini adalah surga... Tunggu. Maksudku ini adalah tempat yang kucari!'
"Ahh, selamat datang nona. Ini jarang untuk melihat pelanggan perempuan disini. Silahkan melihat-lihat!"
Dari pintu yang ada di bagian kasir, keluar seorang wanita berambut merah yang sangat cantik. Tingginya sama dengan Tirami dengan ukuran oppainya lebih besa dari Tiramir. Hanya saja, dia memakai semacam masker dan pakaian tertutup sehingga tidak bisa dilihat seberapa seksi tubuhnya.
'Dia cantik!'
Dan begitulah akhirnya Tirami menemukan toko favoritnya. Tirami berakhir membeli anal-pulg 10 cm dan dua dildo raksasa dimana yang satu normal dan yang satu bentuknya seperti kacang panjang.
"A-Anuu, apa toko ini buka setiap hari?"
Bagaimanapun, masih banyak barang yang ingin Tirami beli. Hanya saja uang yang ia bawa saat itu tidaklah cukup. Benda seperti aphrodiasc dan batu getar (vibrator) membuatnya penasaran.
"Ah, kami hanya buka di hari Kamis hingga Minggu. Di hari Senin hingga Rabu kami tutup!"
Beruntungnya adalah hari dimana Tirami menemukan toko ini atau saat ini adalah hari Kamis. Artinya besok toko ini masihlah buka.
"Baik, terima kasih!"
Tirami keluar dari toko.
"Terima kasih atas pembeliannya. Datang kembali..."
Penjaga kasir yang mengiringi keluarnya Tirami mengatakan itu. Dia kembali ke kursi kasirnya dan mulai mencopot pakaian di tubuhnya.
"Aghhh, sialan. Kukira ada penggerebekan. Sinyal di koridor menyala dan terdeteksi manusia yang kuat. Beruntung itu hanya wanita yang berbelanja... Tapi, bukankah itu tadi si petualang Tirami? Dia membeli barang-barang untuk anal sex bukan?"
Dan identitas sebenarnya dari penjaga toko ini adalah seorang succubus. Dia memiliki identitas lain sebagai resepsionis guild, Lita.
"Ini menarik. Kemarin dia juga menunjukkan tanda-tanda aneh di daerah bokongnya... Dan satu hal lagi... Dia sangat wangi ugh-"
Succubus yang bernama Tali itu mulai menyentuh penis besarnya. Dalam ukuran diameter, itu sekitar sepuluh centimeter. Dan panjangnya mencapai limapuluh enam centimeter.
"Sialan, saat aku sudah berhasil merebut kastil bobrok itu aku akan menculiknya... Ughhh, bolaku masihlah belum siap!"
Tali mulai mengocok penisnya, hanya saja dikarenakan dirinya yang tadi malam sudah mastrubasi karena orang yang sama membuat isi bola dan kantong spermanya kosong. Dia jadi tidak bisa bermastrubasi saat ini. Bagaimanapun, dia adlaah succubus tingkat S yang mesum dan menyukai perempuan berdada besar serta tinggi.
"Tirami, dia benar-benar tipeku!"
Dan begitulah bagaimana Tirami mendapat ancaman tak terlihat untuk saat ini. Sedang, dirinya si Tirami malah sedang berlibur dari bertualang sampai hari Senin karena ketagihannya akan alat sex yang dijual di toko Monster Hole.
Succubus Tali juga memulai rutinitasnya yang bermastrubasi sambil membayangkan Tirami. Keduanya sama-sama mesum dalam fetish yang berbeda.
Alasan toko Monster Hole itu berdiri ada dua. Yang pertama adalah untuk mengumpulkan informasi dari intel dan yang kedua adalah untuk menjadi rumah bagi Tali. Tali adalah succubus yang bisa menyamar menjadi manusia selama beberapa hari dalam seminggu sehingga dia bekerja sebagai resepsionis guild yang mana penuh dengan akses informasi penting. Setelah menyamar menjadi manusia, Tali tak akan bisa menggunakan skillnya lagi untuk beberapa waktu. Maka dari itulah dia mendirikan toko tersembunyi di gang distrik kotor Bragtin.
"Hehe, dia pasti akan sangat cocok jika kuberi obat terbaruku!"
Succubus Tali adalah succubus yang sangat sadis. Artinya Tirami sedang dalam ancaman yang sangat berbahaya.
"Ahhh, uangku habis!"
Dan saat ini, itulah yang dikatakan petualang Tirami yang berboros membeli peralatan sex dengan seluruh tabungannya. Rencana awal tabungannya adalah dia ingin menggunakan itu untuk memperluas area rumahnya. Namun itu dikesampingkan karena nafsu birahinya.
"Yah, setidaknya aku sekarang punya berbagai varian anal-plug. Selain itu aku juga berhasil mendapatkan monster kecil ini uwu~"
Itu adalah dildo dengan ukuran diameter 14 cm. Ukuran terbesar yang ada di toko.
"Yoshh, besok aku akan mencari lebih banyak uang dan membeli batu mahal itu!"
Bagaimanapun, harga vibrator itu dua kali lipat dari harga dildo monster yang Tirami beli. Butuh dua minggu bekerja sebagai petualang tingkat B agar bisa membelinya.
Story Seri 1 Tamat.
PS:
Kesimpulannya adalah Tirami menemukan fetish baru yaitu anal sex
Tirami tidak dapat terpuaskan hanya dengan penis manusia biasa lagi
Seri selanjutnya mungkin adalah Tirami yang terjebak di hutan Ropper... atau mungkin Tirami yang tersesat di hutan mistis? Entahlah karena akupun bingung ingin menulisnya hahaha.