Sandra pikir, Bara akan mengajak ke mal untuk berbelanja bulanan. Kebetulan persediaan di rumah menipis. Mungkin saja, lelaki itu mau menemani mendorong troli berisi penuh bahan makanan dan camilan.
Tapi ternyata, Sandra salah. Bukan mal bagian super market yang diarahkan Bara. Melainkan, sebuah butik yang berada di daerah Cilandak.
"Kita untuk apa pergi ke sini?" tanya Sandra yang merasa heran dengan destinasi tujuan Bara.
"Bertemu teman lama. Sebentar ya."
Bara menggandeng mesra tangan Sandra. Seakan tidak ingin berpisah dari sang istri.
Kedatangan mereka sudah disambut pemilik butik yang berdiri di depan pintu.
"Halo Tuan Hernandez. Saya pikir tidak jadi," ujarnya menyambut ramah Bara.
"Haha bisa saja kau. Ini kenalkan istriku Sandra." Bara memperkenalkan istrinya.
Sementara Sandra menyambut uluran tangan pemilik butik dengan terheran. Setahunya dia begitu sering melihat wajah pria ini.
"Ivan."
"Sandra."
"Cantik banget. Pantas Bara betah ye."