Sepeninggal Raymond, hanya tersisa Bara dan juga Sandra. Mereka masih saling menggenggam. Tidak perduli di mana saat ini berada. Asal masih selalu bersama, tidak ada yang bisa memisahkan mereka.
"Kau butuh sesuatu Sayang?" tanya Bara dengan lembutnya. Sebelah tangannya memegang pipi mulus Sandra. Membuat perempuan itu berpaling.
"Jangan sentuh pipiku Bara. Pasti sangat kasar. Aku tidak mandi berhari-hari."
Bara tertawa dengan suara renyahnya. Masih saja Sandra memikirkan penampilannya. Apa setiap perempuan memang seperti itu? Padahal tanpa mandi atau mencuci muka, dia masih terlihat cantik.
Perempuan memang akan selalu cantik jika ditatap oleh laki-laki yang benar.
"Kau insecure dengan siapa memangnya?" ejek Bara. "Kau tetap cantik San. Apa sih."
Sandra tersipu malu. Serasa kembali menjadi remaja awal. Bara selalu bisa memujinya. Tidak pernah kehilangan kata-kata untuk bisa merayunya. Kadang-kadang Sandra terbuai dengan apa yang pria itu katakan.
