Tanpa menunggu informasi dari Martin terkait kondisi Sandra. Bara langsung ndaja kembali ke Indonesia. Segala jadwal yang telah disusun berbulan-bulan yang lalu terpaksa dia batalkan. Perasaannya sudah tidak enak.
Menghabiskan waktu berjam-jam di atas udara sungguh hal yang terasa sia-sia. Bara tidak bisa mencari tahu kabar dari Sandra. Satu-satunya cara dia bisa berdoa untuk keselamatan anak dan istrinya.
Ponselnya berdering saat baru saja dinyalakan. Terdapat nomor asing yang meneleponnya.
"Halo," jawab Bara saat tombol hijau digeser ke atas.
["Atas nama Bapak Bara Hernandez?"] sahut suara di ujung sana.
["Kami dari pihak kepolisian mengabarkan, istri anda Sandra Lukito, kritis di rumah sakit Bhayangkara. Apa bisa bertemu? Ada hal lain juga yang ingin kami sampaikan."]
Bara mengiyakan. Perasaannya sudah tidak menentu. Dia mencegat taksi yang melintas di jalan. Menyebutkan alamat. Dengan panik meminta supir untuj segera mengantarkannya.