Melihat antusiasme kerja dari Bara, Sandra merasa patut untuk mendukungnya. Dia kerap kali menyajikan makanan yang enak-enak untuk suaminya.
"Kau mau buka warung makan? Banyak sekali yang kau masak," tegur Bara yang melihat Sandra dari pagi sibuk di dapur saja.
"Ya kalau bisa mengapa tidak? Aku bisa buka restoran khusus masakan Indonesia di sini," ucap Sandra santai menanggapi ocehan Bara.
"Ya boleh juga. Nanti kita pikirkan konsepnya ya. Kita bisa melakukan itu. Pilih yang dekat kampus atau asrama. Pasti di sana banyak warga Asia juga. Begitu cocok untuk memulai bisnis baru."
Bara justru menganggapi serius. Padahal begini saja Sandra sudah lelah. Mau diperas bagaimana lagi tenaganya kelak.
"Tenang kau tidak perlu turun tangan langsung. Kita datangkan saja koki-koki handal dari negara kita. Sesuaikan dengan iklim di sini. Mungkin kita bisa jual soto, bakso, mie ayam. Atau yang lainnya."
Sandra membolakan matanya. "Kau serius Bara?" tanya Sandra merasa aneh.