Nakula mana pernah bisa membantah Bara. Jadi selama di mobil dia juga yang menemani Syden. Hal ini seperti menjadi bagian dari rencana Bara. Dia yang menyetir sementara Syden bersamanya.
"Kau wajahnya yang ikhlas begitu dong Nakula. Sejak tadi menggerutu saja," sindir Bara yang melihat ekspresi Nakula dari balik kaca spion.
"Ikhlas kok Paman. Masa keponakan sendiri sakit tidak perhatian sih," ucap Nakula sengaja.
"Ya kali saja."
Sandra hanya geleng-geleng kepala mendengar perdebatan di antara keduanya. Dia tidak berpikir yang bagaimana juga. Yang terpenting saat ini, Syden bisa ditangani sesuai ahlinya.
"Kalian jangan bertengkar terus dong. Sudah cukup rasanya kepanikan ini."
Mendengar protes dari Sandra. Mereka berdua terdiam. Sudah cukup waktunya untuk berdebat yang tidak penting.
Sesampainya di rumah sakit. Bara langsung menuju ke ruang dokter anak. Di sana ternyata dia sudah ditunggu. Karena masuk dalam praktek terakhir.