"Kau tidak membawa istri dan anak-anakmu?"
Long Daniel yang sudah menunggu lama kedatangan pesawat Bara dibuat kecewa. Pasalnya dia ingin melihat istri dari patner bisnisnya ini. Sayangnya, tidak ada tanda-tanda Bara membawa sang istri.
"Tentu saja tidak Mister. Kau pikir kau tipikal orang yang pamer istri ke mana-mana."
Long Daniel mendesah. Dia tidak suka apa yang dikatakan Bara. Tapi mau bagaimana lagi. Dia juga tidak punya waktu lama untuk berbebat.
"Sayang sekali. Padahal aku juga ingin mengenal istrimu. Kapan-kapan akan kuajak Marisa untuk berkenalan juga. Siapa tahu mereka cocok bukan?"
Bara mencoba bersikap biasa saja. Bagaimana mungkin dia mengijinkan istrinya untuk bergaul dengan sosialita seperti istri dari pria di hadapannya.
Bukan perihal keborosan yang Bara khawatirkan. Tapi lebih kepada gaya hidup bebas yang akan menjadi masalah. Beberapa kali Marisa tertangkap sedang teler di beberapa bar yang ada di negara mereka.