"Jane. Kau masih lama. Aku ke atas dulu ya."
Suara Nakula terdengar dari luar. Saat ini Jane belum selesai menyusun camilan Sande yang super banyak itu.
"Aku ke depan dulu ya, Sande."
Sande hanya mengangguk tanpa melihat ke arah Jane.
"Iya Nakula," ucap Jane saat pintu sudah dibuka.
"Aku ke atas dulu ya. Kau masih lama di sini?" tanya Nakula saat wajah cantik Jane muncul dipermukaan.
"Iya mungkin. Aku betah kayaknya. Rapi banget kamar Sande. Tidak seperti ...."
"Sudah tidak perlu menyindir."
Nakula mendengkus sebal. Dia cukup heran dengan perempuan suka sekali dengan sindir menyindir.
"Ya maaf. Habisnya syok sih melihat perbedaannya."
"Ya nanti kan kau yang bantu menata kerapian kamar dan ruang kerja aku," ucap Nakula tanpa merasa bersalah.
"Ye itu mah karena kau saja yang malas," sahut Jane sebal.
"Iya maaf. Aku akan lebih rajin nanti lagi."
Jane mengangguk paham. Tidak masalah jika Nakula mau berubah. Lagi pula ini juga untuk kebaikan bersama nanti.