Setelah menunggu hampir dua jam, akhirnya tim medis membawa Sandra keluar. Bara yang menunggu dengan kusut, langsung cerah begitu melihat tubuh istrinya keluar.
"Sayang," panggil Bara. Dia langsung menghampiri bangsal sang istri.
"Bagaimana keadaanmu?"
Bara mengambil tangan Sandra dan mengecupnya. Dia tidak canggung untuk menunjukkan kemesraan di depan perawat dan juga dokter Adam.
"Aku baik-baik saja. Tidak perlu berlebihan," ucap Sandra menjawab pertanyaan Bara.
"Ya tentu. Kau memang harus baik-baik saja."
Bara membantu mendorong bangsal Sandra. Dia melupakan apa yang sedang dikerjakan tadi. Memilih mengurus Sandra terlebih dahulu.
"Aku memang baik-baik saja. Tidak perlu secemas itu. Biasa saja, tidak enak dengan yang lainnya."
"Memangnya kenapa. Memangnya yang lain ikut cemas terhadap kau? Kan tidak."
"Ih ya tentu saja cemas. Dua perawat ini kan yang membantuku," sahut Sandra yang kesal dengan tingkah laku Bara.