"Apa yang terjadi Bara ... Sandra?"
"Mari Nyonya, sudah ditunggu dokter."
Sandra mengangguk pada perawat. Dia memilih untuk mengabaikan pertanyaan Leenard. Dia begitu sebal dengan Paman dari Bara ini. Baru sadar kalau ternyata dia secerewet itu.
Bara memilih menemami Sandra. Dia juga sama mengabaikan Leenard dan segala pertanyaan tidak pentingnya itu.
"Ners, apa saya boleh masuk?" tanya Bara kepada salah satu perawat.
"Maaf Tuan, tidak bisa menemani ya. Di ruangan harus steril. Jadi selain pasien dan tim medis tidak bisa ikut serta."
Bara dan Sandra lumayan kecewa. Tapi mengerti dengan prosedur yang ada. Mereka berpisah di balik pintu.
"Aku menunggumu ya. Hati-hati," ucap Bara sambil mengecup kening Sandra.
Mereka terlihat begitu romantis. Meski hanya berpisah sebentar tapi satu sama lain masih tidak rela.
Tidak lama, Leenard ikut menghampiri Bara. Dia melihat wajah keponakannya begitu tertekan. Seperti ada rasa takut atau sesuatu hal buruk terjadi padanya.