Pagi setelah sarapan. Mereka bertiga sudah mendapat jemputan dari Sandekala. Anak itu memakai Alphard saat menjemput keluarga yang akan menginap di vilanya.
"Kalian belum sarapan bukan? Ikut di vila saja ya. Pelayan sudah menghidangkan begitu banyak makanan untuk disantap. Terutama untuk Bibi Sandra yang tengah mengandung bayi kembar."
Mereka bertiga saling pandang. Ternyata Sandekala memang begitu berniat untuk menjamu keluarga itu. Dia begitu menginginkan mereka tinggal bersama. Tidak paham lagi bagaimana caranya anak itu dalam menjalani hari.
"Ya sudah, kami akan ikut serta dengan kau."
Bara memberikan aba-aba untuk Sandra dan Sky mengikuti mau si Sandekala. Dia ingin semua basa-basi ini segera berlalu. Agar dia juga bisa segera untuk pergi bekerja.
"Kau tahu tentang keputusan kami yang menerima tawaran kau, apa kakekmu yang memberitahu Sande?" tanya Bara yang duduk tepat di belakang Sandekala, cucu penerus sebuah mafia.
