"Kau. Astaga Sky!"
Jantung Sandra yang berdetak begitu kencang mendadak rileks. Anak laki-lakinya sudah ada di depan matanya. Dia memeluk Sky dan membawanya dalam pelukan.
"Kau ini, benar-benar. Mama serasa hampir mati berdiri."
Sky hanya nyengir santai. Untung saja dia sempat bertemu Mamanya. Jika terlambat sedikit saja, nasib Sandra entah sampai kapan.
"Maaf ya Ma. Sky terpaksa mengejutkan agar Mama tidak panik," jawab Sky santai.
"Bereskan peralatan Mama dan Papa. Kita akan pergi dari sini."
Sky langsung membuka lemari. Di melihat barang Sandra dan Bara tidak seberapa. Membuatnya bergegas menarik koper.
"Ayo Ma bergegas."
Sandra bergegas untuk ikut merapikan barang-barang yang dia bawa.
"Ini saja Ma? Apa ada yang ketinggalan?" tanya Sky yang sudah cekatan merapikan perlengkapan barang-barangnya.
"Iya sudah ini saja kok," ucap Sandra. Dia menutup koper menentengnya. Saat begini, Sky langsung sigap mengambil koper dari tangan Sandra.
