"Kau seperti siput saja dari tadi. Mana yang pas untuk jari Adiva? Astaga!"
Bara yang sudah berkeliling selama dua jam, begitu kesal lantaran Arsoni justru berputar-putar saja di satu toko emas ke toko lainnya.
"Ya yang mana? Seharusnya aku bawa Sandra bukan Paman," ujar Arsoni yang kesal didampingi Bara.
"Ck alasanmu saja. Bilang saja kau ingin berduaan dengan istri orang."
"Yah itu salah satunya. Tapi 'kan yang terpenting, besok akan menikah. Tidak jomlo lagi."
Bara menyentil dahi Arsoni. Dia begitu kesal mendengar apa yang dikatakan keponakannya itu.
"Ish aku sudah besar, mengapa masih disetil juga. Kau pikir aku anak kecil?"
Arsoni protes dengan apa yang dilakukan Bara. Dia bukan anak dua tahun yang sedang nakal-nakalnya. Tidak perlu diajari untuk menurut.
"Memang kelakuan kau seperti anak kecil. Lihatlah besok anak menikah. Kau tidak boleh memiliki pemikiran mengganggu istri orang lain."
Arsoni manggut-manggut saja. Tidak memperdulikan apa yang dikatakan Bara tadi.