Aisyah mulai menarik nafas. Dia sejenak terdiam dahulu di dapur. Dia akan membuatkan teh hangat untuk kedua pria yang sedang duduk di sofa ruang tamu. Dia mulai memasak air hingga mendidih. Setelah air mendidih dia mematikan kompor.
"Kenapa ayah datang? Apa dia masih peduli denganku? "
Aisyah pun mulai Mengambil teh celup di sebuah kardus dekat bumbu-bumbu dapur. Kemudian dia mulai menyeduh teh tersebut. Lalu dia memberikan gula secukupnya.
Di dapur Aisyah sejenak termenung kemudian dia mendengar suara langkah kaki. Dia menoleh sumber suara langkah kaki tersebut. Dia melihat Ify yang sudah ada di belakangnya.
" Kenapa kamu tidak bilang kalau ada tamu di ruang tamu?"ujar Ify menatap Aisyah.
Aisyah pun mulai menarik nafasnya perlahan-lahan. Sebenarnya dia enggan sekali untuk menerima tamu itu. Dia masih marah dengan salah satu pria yang duduk di ruang tamu itu. Dia masih sangat kesal sekali dengan ketidakadilan dari salah satu pria itu.