Di sebuah ruang ICU terlihat wajah suram dari perempuan yang bernama Kaia. Dia terlihat sangat gelisah sekali ketika mendengar kondisi adiknya. Dia tak kuasa untuk menahan air matanya yang terjatuh berulang-ulang kali membasahi kedua pipinya."Kenapa semua ini harus terjadi kepada kamu Almira? Seharusnya kakak saja yang menanggung rasa sakit itu." Dia mulai menggumam dalam hatinya dengan sebuah pertanyaan yang mendadak keluar dari isi kepalanya. Dia sangat tidak tega sekali melihat kondisi adiknya yang harus terbaring lemah di ruang ICU. Bahkan beberapa alat-alat medis pun menempel di tubuh adiknya.
Di ujung sana Raga mulai mengawasi Kaia yang sedang gelisah sekali. Dia merasa kalau perempuan itu membutuhkan dia walaupun hanya sebatas teman bicara. Dia akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan pendonor sumsum tulang belakang yang dibutuhkan oleh adiknya Kaia.