Air mataku pun terjatuh begitu saja ketika aku mendengar sebuah kabar baik itu. Aku langsung memeluk dia yang kini ada di hadapanku. Namun rasa gelisah ku kini mulai bertambah ketika mengingat tentang kejadian kemarin. Lelaki di masa laluku itu telah merenggut apa yang telah aku miliki selama ini.
Mas Bagas pun memeluk ku begitu sangat erat sekali seakan dia tidak akan pernah bisa untuk melepaskan ku kembali. Kejadian itu memang sangat menyakitkan sekali bahkan masih terngiang di kepalaku.
Dua hari yang lalu aku bertemu dengan lelaki di masa laluku. Dia yang menghancurkan kehidupanku seketika. Aku pun percaya kalau Allah itu maha adil dan maha segalanya. Aku tidak ingin Rumah tanggaku hancur karena lelaki di masa laluku itu. Cukup kisah-kisah kemarin.
"Aku akan menjadi calon Ayah untuk anak-anakmu." Dia mulai memelukku begitu sangat erat sekali hingga aku tak kuasa menahan air mata kebahagiaan ku. Aku merasa lega ketika aku mengetahui usia kehamilan ku.