Ponsel Retta mendadak tiba-tiba berdering lalu dia pun mengangkatnya. Ketika itu ada suara yang mirip dengan Bima lalu dia pun menutupnya kembali. Dia sangat ketakutan sekali dengan panggilan dari Bima. Tubuhnya bergemetar Bahkan dia sangat takut kalau terjadi sesuatu terhadap putranya.
Bagas pun melihat raut wajah Retta yang mendadak pucat sekali setelah menerima panggilan telepon tersebut. Lalu dia pun mulai menghampiri Retta yang sedang ketakutan sekali. Dia pun mulai memeluk Retta begitu sangat erat sekali. " Jangan pernah takut karena aku akan ada selalu untukmu. "Bagas berusaha menguatkan kereta agar tidak takut terhadap apapun termasuk ancaman ancaman dari siapapun.
Pelukan Bagas membuat Retta begitu nyaman sekali. Walaupun masih ada rasa takut dalam hatinya ketika mendengar suara itu yang mirip sekali dengan Bima.